iNSulteng – Belum lama ini Anggota DPRD Kota Palu mengusulkan air yang muncul di Galian Tambang Emas Kawasan PT CPM Kelurahan Poboya, Palu, agar didistribusikan ke warga.
Namun hal ini dinilai bahaya, pasalnya di lokasi pertambangan emas ilegal masih banyak penggunaan zat kimia seperti merkuri yang digunakan untuk mengurai emas.
Lalu seperti apa bahaya Merkuri dan bisakah air di lokasi Pertambangan dipakai oleh warga dan apa dampak-dampaknya untuk kesehatan?
Berikut ulasannya 9 Fakta Bahaya Pencemaran zat kimia Merkuri Jika Masuk Tubuh Manusia dirangkum iNSulteng.id, Senin 2023
1 TRAGEDI TELUK MIAMATA TERCEMAR MERKURI, 2000 ORANG TEWAS
Peristiwa maut ini terjadi di Teluk Miamata Jepang sekitar tahun 1956. Ratusan ribu warga kota Minamata secara misterius mengalami kelumpuhan, gangguan saraf, kanker, bahkan sampai berujung kematian.
Maret 1956, seorang dokter di Jepang mempublikasikan laporan kasus epidemi yang menyerang sistem saraf pusat.
Ini adalah temuan resmi pertama yang menandakan kemunculan penyakit minamata yang disebabkan oleh keracunan merkuri.
Lebih dari 2000 orang meninggal dan 17.000 warga harus menghabiskan hidupnya dengan kondisi lumpuh, kerusakan saraf, kehilangan penglihatan dan kemampuan berbicara.
2 MERKURI BIASA DIGUNAKAN DITAMBANG
Penggunaan zat kimia seperti merkuri memang sudah biasa dilakukan dalam aktivitas pertambangan emas ilegal.
Namun dibalik kilauannya, ternyata penggunaan merkuri dalam aktivitas pertambangan dilarang oleh pemerintah karena menimbulkan banyak dampak negatif bagi lingkungan dan juga orang lain.
3 BAHAYA PADA MERKURI