Tradisi Unik yang dilakukan Suku Jawa untuk Menyambut Bulan Ramadhan di Indonesia, Simak Bagian Part 1 ini

photo author
- Senin, 6 Maret 2023 | 07:44 WIB
Sumber foto. Tokopedia
Sumber foto. Tokopedia

3.Megengan, Jawa Timur

Arti Megengan yaitu “menahan”, maknanya adalah menahan hawa nafsu sebagai persiapan menjelang bulan Ramadan. Tradisi yang dilaksanakan oleh masyarakat Jawa Timur iniditandai dengan selamatan yang diadakan di masjid atau mushola dan dihadiri oleh warga di sekitarnya. Seorang ustadz akan memimpin doa untuk memohon keselamatan dan kekuatan dalam menjalankan ibadah puasa.

Warga yang hadir ke selamatan akan membawa nasi yang disebut sego berkat, berisi sayur, lauk pauk, dan kue khas Jawa Timur. Setelah pembacaan doa, setiap orang yang hadir dapat mengambil sego berkat milik siapa saja dan menyantapnya. Tradisi ini pun dipercaya membawa nilai-nilai kebaikan seperti membawa rezeki, menanamkan sifat ikhlas, dan memupuk kebersamaan antar sesama umat Muslim.

4.Padusan, Boyolali
Sejak zaman Wali Songo, tradisi Padusan sudah dilakukan oleh masyarakat Boyolali untuk menyambut datangnya bulan Ramdhan. Tradisi ini dilakukan dengan mendatangi sumber mata air yang dipercaya bisa mendatangkan berkat dan rejeki, lalu membersihkan diri di mata air tersebut.

Baca Juga: 7 Tradisi Unik yang Biasa Dilakukan Sebelum Ramadhan di Indonesia

Orang yang melaksanakan tradisi Padusan harus seorang diri, sehingga orang terebut dapat merenung dan merefleksikan kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan di masa lampau. Dengan ini, masyarakat Boyolali percaya dapat memasuki bulan Ramadan dengan niat yang lurus dan jiwa yang bersih.

5.Kirab Dandangan, Kudus

Masyarakat Kudus menandai datangnya bulan ramadhan dengan melaksanakan kirab Dandangan. Istilah dandangan atau dhandhangan diambil dari lantunan suara bedug masjid yang ditabuh ketika memasuki awal bulan Ramadan.

Tradisi ini dilakukan oleh para santri yang menunggu pengumuman puasa oleh Sunan Kudus di Masjid Menara Kudus. Tradisi ini semakin berkembang karena masyarakat selain santri sunan Kudus juga ikut ambil bagian. Kemudian para pedagang juga ikut mengambil kesempatan untuk berjualan di sekitar masjid, sehingga kini kirab pun dijadikan momen warga untuk berkumpul sebelum memasuki bulan puasa.

Baca Juga: UPDATE: Gempa Mag 4,8 Guncang Morowali Sulteng Kedalaman 5 Km

Puncak dari tradisi Kirab Dandangan adalah pementasan teatrikal sejarah perayaan Dandangan yang diisi oleh warga Kudus.

6.Dugderan, Semarang

Dugderan berasal dari kata “dug” yang merupakan suara dari bedug dan deran yang berarti suara mercon. Tradisi ini memang identik dengan arak-arakan yang diwarnai oleh suara bedug dan mercon.

Tradisi ini sudah ada di Semarang sejak tahun 1882 dan semakin meriah sampai sekarang. Arak-arakan ini dimulai dari halaman Kantor Balai Kota sampai Masjid Agung Semarang dan nantinya akan dilanjutkan dengan pembacaan suhuf halaqah dan penabuhan bedug.

Baca Juga: 21 Ucapan Menyambut Bulan Ramadhan untuk Keluarga dan Teman

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eka Putra Budiana Datu

Tags

Rekomendasi

Terkini

Prabowo: Zakat adalah Manifestasi Keadilan Sosial

Jumat, 28 Maret 2025 | 12:58 WIB

Kemenag Wajibkan Jemaah Umrah Vaksin Meningitis

Sabtu, 20 Juli 2024 | 14:48 WIB

Kemenag Wajibkan Jemaah Umrah Vaksin Meningitis

Selasa, 16 Juli 2024 | 09:14 WIB
X