iNSulteng - Bharada E Akui Tembak Brigadir J dari Jarak Dekat Meski Sudah Tersungkur, Refly Harun sebut Niat Benar Mau Membunuh.
Kasus Brigadir J masih jadi perhatian serius dari sejumlah masyarakat hingga saat ini.
Pulblik dan sejumlah pihak terkait juga turut mengawal kasus yang menewaskan anggota Polri tersebut.
Baca Juga: BREAKING NEWS: Longsor di Kepun Kopi Sulteng Kembali Terjadi, Warga di Imbau Hati-hati
Baca Juga: Ferdy Sambo Bisa Ketar-Ketir, Bareskrim Tangani Seluruh Laporan Kasus Kematian Brigadir J
Berebagai spekulasi masih akan terus akan berkembang di tengah masyarakat seblum ada tersangka.
Sudah mendekati sebulan, kasus belum menemukan titik tersang terkait siapa pelakunya.
Bukti baru terkait kasus tewasnya ajudan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo, Brigadir J alias Brigadir Yosua akhirnya terkuak.
Salah satunya adalah pengakuan Bharada E mengenai insiden baku tembak yang menewaskan Brigadir J itu.
Berdasarkan keterangan Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Ahmad Taufan Damanik, Bharada E mengungkapkan Brigadir J tersungkur usai terkena tembakan.
Setelah tersungkur, Bharada E kembali menembak Brigadir J sebanyak dua kali dari jarak dekat, yakni kurang-lebih dua meter untuk memastikan lawannya telah dilumpuhkan.
Menanggapi hal ini, Ahli Hukum Tata Negara Refly Harun ikut buka suara.
Menurut Refly Harun, apabila disesuaikan dengan hasil autopsi kedua terhadap Brigadir J yang telah disebutkan oleh sang kuasa hukum, Kamaruddin Simanjuntak, maka bisa dipastikan Bharada E menembak di bagian kepala.
"Kalau itu versinya klop dengan temuan autopsi kedua, berarti yang dia tembak kepalanya. Karena kalau orang tersungkur, hanya mungkin kepala belakang kan ditembak. Ok, dia tembak kepala belakang, berarti niat benar mau membunuh kan," kata Refly Harun.
