Penyidik masih mendalami kasus karena Irjen Ferdy Sambo tidak ada di lokasi saat kejadian.
Dijelaskan tengah berada di lokasi tes PCR, tim penyidik datangi lokasi PCR.
Mereka melakukan pengecekan alibi, saksi-saksi, serta petugas yang menaungi.
Video sempat menyinggung tentang perbuatan yang dilakukan oleh mantan Karopaminal Brigjen Pol Irjen Hendra Kurniawan.
Baca Juga: Innalilahi Boy Awalia Pilih Putar Balik Pesawat Citilink ke Bandara Juanda, Selamatkan Puluhan Nyawa
Hendra melakukan intimidasi kepada keluarga Brigadir J, melarang keluarga untuk membuka peti jenazah Brigadir J.
Kejadian menjelaskan bahwa brigadir J merupakan sopir istri Irjen Ferdy Sambo, sedangkan Bharada E merupakan ajudannya.
Brigadir J diduga sempat masuk ke kamar dan lakukan pelecehan, istri Irjen Ferdy Sambo kemudian berteriak.
Bharada E kemudian menuju sumber suara, membuat Brigadir J melepaskan
7 kali tembakan 7, dibalas Bharada E dengan 5 kali tembakan.
Karena hasil otopsi mencurigakan, dikatakan ditemukan luka sayatan, memar, rahang geser, hingga bekas jeratan tali di leher.
Kuasa Hukum Kamaruddin Simanjuntak ingin polisi bentuk tim independen, yaitu melibatkan dokter bukan lagi yang dulu.
Ingin melibatkan beberapa rumah sakit (RS) meliputi: RS PAD, RS AL, RS AU, RS CM dan RS swasta.
Dari narasi yang ada membuat orang bingung, belum ada keterangan yang lebih jelas.
Termasuk menggiring opini publik ke arah tidak benar, bukan dari 1 video yang utuh.