Sosok Satrio Piningit Hamung Tuwuh ini dianggap sebagai sosok Presiden Megawati di mana beliau adalah anak atau tuwuhan dari Presiden pertama Indonesia yaitu Ir. Soekarno.
Pada masa mudanya Megawati adalah sosok yang ingin disingkirkan oleh penguasa orde baru namun setelah berhasil menjadi Presiden Ibu Megawati hanya berhasil memimpin selama satu periode saja.
6. Satrio Pinilih, Mboyong Gapuraning Ratu, Gelar Kloso Tampo Ngelenggahi
Sosok penguasa tersebut, dianggap sebagai raja atau pemimpin yang memang dipilih oleh rakyat serta mempunyai latar belakang yang dekat dengan lingkup pemerintahan.
Ketika berkuasa dirinya hanya mampu menata negara secara tertulis saja tanpa bisa mewujudkannya dengan maksimal.
Jika anda cermati gambaran kepemimpin tersebut terjadi masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang yudoono dimana partainya sempat menjadi harapan rakyat untuk kepemimpinan yang lebih baik.
Namun kenyataannya yang bisa dirasakan rakyat, karena pada masa tersebut selain ada konflik internal yang terjadi pemerintah Indonesia juga disibukkan dengan berbagai musibah bencana alam.
7. Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu Ratu Tanpo Mahkutho
Sosok ini pada awalnya sering dikaitkan dengan sosok Presiden Jokowi akan tetapi dengan melihat situasi politik yang terjadi akhir-akhir ini Presiden Jokowi justru dianggap sebagai sosok Satrio Wirang yaitu figur pemimpin yang justru memperoleh malu di akhir masa jabatannya.
Menurut Ronggowarsito, nusantara akan bisa kembali kepada kejayaannya seperti di masa lampau jika dipimpin oleh seseorang yang bergelar Satrio Pinandito Sinisihan Wahyu Ratu Tampo Mahkutho.
Seseorang yang menerima gelar tersebut antara lain memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Memiliki Kedekatan Dengan Rakyatnya
Calon presiden yang akan mengembalikan kejayaan Indonesia disebut oleh Ronggowarsito sebagai raja tanpa mahkota.
Hal itu dikarenakan adanya jiwa kepemimpinan yang memancar dari dalam diri serta sifat aslinya yang memang mampu mengayomi dan memahami keinginan rakyat kecil.
2. Memiliki Spiritualitas yang Baik dan Mumpuni