Jawabannya yaitu mereka membangun tiga brand utama yang masing-masing punya target pasar yang beda-beda.
Brand pertama yang mereka luncurkan yaitu Tecno Mobile yang berdiri sejak tahun 2006 bersamaan dengan berdirinya Transsion sekaligus juga merupakan merek pertama yang dibangun Transsion.
Baca Juga: Kisah Malang BUKALAPAK, Dulu Raja Marketplace Kini Harus Gulung Tikar - Benarkah Salah Inovasi?
Awalnya Tecno ingin dipasarkan di wilayah Asia tapi karena ketatnya persaingan dengan brand lain pada tahun 2008 Transsion memutuskan untuk membawa Tecno dan berfokus di pasar Afrika dan Tecno yang membawa nama Transsion menjadi populer di wilayah Afrika.
Setelah sukses dengan Tecno, Transsion menyadari kalau ada segmen pasar yang membutuhkan ponsel dengan harga yang lebih murah lagi dan pada tahun 2008 mereka meluncurkan merek baru yang bernama Itel Mobile.
Kalau Tecno difokuskan untuk kelas menengah maka Itel difokuskan untuk menyasar entry level dengan harga yang super terjangkau, ibaratnya gini merek itel itu difokuskan untuk orang yang baru pertama kali mau mencoba smartphone atau orang yang butuh smartphone simpel dengan harga yang sangat terjangkau.
Salah satu strategi andalan Itel yaitu dengan mempertahankan fitur-fitur dasar yang emang jadi ciri khas Transsion yaitu baterai yang bisa bertahan lama dan desain yang simpel hasilnya itel jadi salah satu merek paling populer di Afrika dan Asia Selatan terutama untuk orang-orang yang butuh ponsel fungsional dengan harga minimalis.
Sementara Tecno untuk kelas menengah dan Itel dibuat untuk kelas entry level super terjangkau gimana dengan orang yang mau smartphone terjangkau tapi tetap punya spesifikasi yang lumayan tinggi jawabannya ada sama Infinix.
Infinix didirikan pada tahun 2013 dan sejak awal dibuat Infinix emang diposisikan sebagai brand yang lebih premium dibandingkan Tecno dan Itel.
Infinix menggabungkan desain yang lebih modern, spesifikasi yang lebih kuat, dan tetap menjaga harga yang bisa bersaing.
Mereka juga punya banyak fitur yang menarik untuk anak muda kayak layar besar, kamera yang lumayan bagus, dan performa gaming yang bisa dibilang oke.
Infinix dipasarkan dengan cara yang lebih agresif tidak cuma di pasar Afrika aja tapi juga untuk wilayah Asia Tenggara termasuk di Indonesia.