iNSulteng - Peluncuran iPhone 17 Pro oleh Apple kembali menyedot perhatian global, dengan antrean panjang di Apple Store dari Tokyo hingga New York.
Dunia seolah meyakini dominasi Apple di pasar smartphone tak tergoyahkan. Namun, hanya berselang beberapa hari, sebuah nama dari Tiongkok, Xiaomi 17 Pro, muncul dan langsung menciptakan kegaduhan, seakan menjadi awal keretakan hegemoni iPhone di era modern.
Xiaomi secara sengaja meluncurkan flagship terbarunya tepat pada 19 September 2025, bertepatan dengan hari pertama penjualan iPhone 17 di Tiongkok.
Baca Juga: Sama-Sama Otomatis, Ini Kelebihan dan Kekurangan Transmisi CVT dan AT, Yuk Simak!
Baca Juga: Transisi Energi PLN di RUPTL 2025-2034: Janji Hijau yang Masih Menunggu Waktu
Ini bukan sekadar peluncuran biasa, melainkan sebuah pernyataan provokatif: "Kami siap menantang Apple di markasnya sendiri."
Beberapa minggu sebelum peluncuran resmi, jagat media sosial sudah diramaikan oleh bocoran desain Xiaomi 17 Pro.
Foto dan video hands-on memperlihatkan bodi yang sekilas mirip iPhone 17 Pro. Namun, Xiaomi tidak hanya meniru. Mereka menambahkan inovasi yang membuat publik bertanya-tanya: apakah ini ponsel yang akhirnya bisa menjatuhkan Apple dari takhtanya?
Menariknya, Xiaomi melompati seri 16 dan langsung menuju seri 17. Langkah ini, meski terlihat sepele, adalah strategi branding cerdas.
Dengan demikian, seri terbaru Xiaomi terdengar setara dengan iPhone 17, menegaskan kesiapan mereka bermain di level yang sama.
Apple mungkin tidak ambil pusing, namun langkah ini sukses menanamkan kesan psikologis bahwa Xiaomi bukan lagi sekadar pengekor, melainkan pesaing frontal.
Desain Xiaomi 17 Pro memang mengingatkan pada iPhone dengan modul kamera besar, tetapi Xiaomi menyelipkan layar sekunder di bagian belakang yang disebut Magic Back Screen.
Layar mungil ini bukan sekadar gimmick; ia bisa menampilkan jam, animasi grafis, hingga berfungsi sebagai viewfinder saat selfie menggunakan kamera belakang.
Sebuah inovasi kecil yang bisa membuat Apple "malu" karena hingga kini belum berani mencoba hal serupa.
