Tingkat Kemiskinan dan Pengangguran Menurun, Menko Airlangga: Optimis Pertumbuhan Ekonomi Capai 5,3

photo author
- Kamis, 26 Januari 2023 | 17:11 WIB
Foto Instagram @airlanggahartarto_official
Foto Instagram @airlanggahartarto_official

iNSulteng - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, tingkat pengangguran dan kemiskinan indonesia turun dan pemerintah optimis pertumbuhan ekonomi tahun ini bisa mencapai 5,3%.

“Ekonomi Indonesia tumbuh di atas 5 persen sepanjang 2022 dan diperkirakan secara year on year (yoy) bisa mencapai angka 5,3 persen. Fondasi perekonomian masih kuat. Konsumsi, investasi, dan ekspor menggerakkan perekonomian nasional,“ ujar Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini.

Pemulihan ekonomi dari dampak Covid-19 terus berlanjut, konsolidasi fiskal berjalan lebih cepat dari target perkiraan dengan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) telah kembali ke bawah 3% dari Produk Domestik Bruto (PDB) yakni 2,38% dari PDB.

Baca Juga: Dokumen BPKB Kini Aman, Dirlantas Polda Sulteng: Arsip Digital untuk Jamin Keamanan Dokumen Ranmor

Airlangga Hartarto juga menyebut tingkat pengangguran menurun menjadi 5,8 persen pada Agustus 2022 dan penurunan kemiskinan menjadi 9,54 persen pada Maret 2022.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif CELIOS Bhima Yudhistira mengatakan, dari pencapaian tersebut, lembaganya memprediksikan pertumbuhan ekonomi indonesia tahun ini akan sedikit di proyeksi pemerintah.

“Proyeksinya ekonomi tahun ini masih bisa tumbuh diatas 4,7%,” kata Bhima saat berbincang hari ini. Kamis, 26 Januari 2023.

Baca Juga: MG Luncurkan SUV Terbaru, Punya Banyak Fitur Smart, Cek Spesifikasinya

Faktor pelemahan adalah perlambatan ekspor karena dampak potensi resesi ekonomi global. Selain itu, harga komoditas yang mulai alami moderasi dan konsumsi masyarakat. Namun dia masih optimis karena masyarakat mulai bergerak, pembatasan sosial dicabut.

“Begitu ekonomi mulai bergerak lagi, pekerja yang tadinya dirumahkan dan di phk mendapat panggilan kerja. Contohnya di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mulai bergeliat kembali pembukaan lowongan kerja. Kalau kesempatan kerja naik, angka kemiskinan bisa ditekan,” ungkap Bhima.

Meski sempat melemah daya beli, ekonomi domestik Indonesia adalah ‘blessing is disguise’.

Baca Juga: Efisiensi Biaya Logistik akan Dongkrak Investasi dan Daya Saing, Ketum Golkar: Kolaborasi Kunci Keberhasilan

“Indonesia punya blessing in disguise di tengah tekanan resesi global. Pertama, pasar domestik besar apalagi ada 190 juta usia produktif. Kedua, ukm cukup berkontribusi besar ke serapan kerja. Dan hanya 18% umkm yang berorientasi ekspor jadi lebih imun dari melemahnya geliat ekonomi di negara tujuan ekspor” tandas Bhima.

Untuk itu, agar perekonomian nasional semakin menggeliat, Bhima menyarankan perlunya stimulus dari pemerintah pada awal 2023, seperti relaksasi pajak, pembukaan kesempatan kerja yang lebih besar, dan kecepatan serapan belanja anggaran di pusat dan daerah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eka Putra Budiana Datu

Tags

Rekomendasi

Terkini

X