"Seiring dengan mulai pulihnya pandemi covid-19 yang akan menjadi endemi, Komite Cipta Kerja diharapkan segera menjalankan skema normal dengan pelatihan offline yang merupakan desain awal Program Kartu Prakerja," terang Ketum Golkar itu.
Baca Juga: Update Mobil Baru 2023, Agya Versi Terbaru Siap Debut, Harga Murah Cuma Rp100 Jutaan
Skema normal merupakan skema program Kartu Pra Kerja yang lebih memfokuskan bantuan untuk meningkatkan skill dan produktivitas angkatan kerja, berupa bantuan biaya pelatihan secara langsung kepada peserta dan juga insentif usai menyelesaikan pelatihan, dengan ragam pelatihan skilling, reskilling, dan upskilling.
Fokus SDM
Ekonom INDEF Nailul Huda mengatakan, program kartu Pra Kerja memang seharusnya mengutamakan kualitas SDM.
"Harusnya kalo mau ngembangin kualitas SDM ya fokus saja kartu pra kerja ini ke program-program peningkatan kualitas SDM tenaga kerja kita,” kata Nailul saat berbincang hari ini Selasa, 20 Desember 2022.
Baca Juga: Wajah Baru New Agya 2023? Cuma Rp100 Jutaan Langsung Geser WR-V
Dengan meningkatkan kualitas SDM, maka daya saing mereka di dunia kerja akan semakin kompetitif.
Dalam masa-masa gelap perlambatan ekonomi dunia, memang ada peluang PHK massal maupun tantangan lain. Namun untuk mitigasi resiko tersebut, pemerintah telah memiliki program lain misalnya. Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
“Jadi memang kartu program kartu pra kerja ini seperti bunglon dimana ketika covid menjadi semi bansos, ketika terjadi resesi menjadi semi Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP),” ungkap Nailul.
Baca Juga: Polda Sulteng Siapkan 3148 Personil untuk Pengamanan Nataru
Maka Nailul berpendapat, pemerintah fokus pada pengembangan SDM lewat kartu Pra Kerja. “Maka dari itu, saya rasa program kartu pra kerja fokus ke peningkatan kualitas SDM naker kita. Jangan dicampur adukkan dengan program lainnya yang saya rasa sudah ada anggarannya juga,” tandas Nailul. ***