iNSulteng - Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah mengatakan, titik temu Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) ada pada sosok Ganjar Pranowo. Pun tanpa melupakan sosok internal yang paling mungkin untuk maju dalam kontestasi pemilu, yaitu Airlangga Hartarto.
“Ketika kemudian PPP mengusung nama nama capres, salah satu yang masuk adalah Ganjar Pranowo, ini menjadi satu titik temu untuk semua, karena Ganjar direstui oleh mitra KIB, sementatra nama Airlangga Hartarto tetap berada dalam urutan teratas dari kandidat pendamping yang akan diusung oleh KIB,” ungkap Dedi saat berbincang hari ini Senin, 12 Desember 2022.
Sebelumnya Wakil Ketua PPP Arsul Sani mengungkapkan siapa-siapa yang menjadi aspirasi kader PPP maupun PAN. “PAN misalnya Mas Ganjar mulai disebut. Di PPP sudah hampir separuh DPW [Dewan Pimpinan Wilayah di tingkat provinsi] juga menyebut mas Ganjar. Tapi ada juga yang menyebut Mas Anies ” kata Arsul.
Lebih lanjut Dedi menambahkan, wacana memasangkan Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto sudah terdengar cukup lama. Keduanya pun dikenal dekat dengan Presiden Joko Widodo. Kini tinggal menunggu langkah PDIP, tentang nasib berkoalisi KIB atau nasib kader mereka, Ganjar Pranowo.
“Ganjar dalam situasi setahun terakhir dia menunjukkan bahwa dia bukan tipe kader PDIP yang cukup loyal. Dia terbukti banyak melakukan pelanggaran disiplin internal,” ungkap Dedi.
Jadi kemudian, dia akan mengambil kesempatan manapun untuk maju sebagai Capres. “Sehingga ketika kesempatan itu datang untuk mendapatkan keterusungan dari KIB. Golkar menyetujui, PAN dan PPP sepakat mengusung Ganjar, dan memang potensi kemenangan cukup tinggi, saya kira bukan perkara sulit membawa Ganjar keluar dari PDIP,” jelas Dedi untuk skenario membawa Ganjar ke dalam KIB.
Baca Juga: SUPER IRIT! Bikin Pajero Minder, Begini Tampilan Fortuner Hybrid 2023
Baca Juga: Live Score Ujian Seleksi Kompetensi PPPK Instansi Pemerintah Kabupaten Buol! Cek Nama Kamu di Sini
Namun jika KIB akhirnya berkoalisi dengan PDIP, maka PDIP kata dia, akan bersikap rasional dan tidak memaksakan trah Soekarno yang maju.
Solidkan Dukungan
Sedangkan Direktur Eksekutif Algoritma Aditya Perdana menilai belum ada kesepakatan dalam tubuh PPP terkait bacapres yang hendak diusung dalam Pilpres 2024. "Saya pikir PPP sebagai partai tentu punya pandangan yang terbelah terkait dengan pilihan capres-nya yaitu Anies ataupun Ganjar," terangnya.
Aditya juga mengungkapkan partai lain dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) juga masih mengalami hal yang sama. Masing-masing partai anggota yakni Golkar, PAN, dan PPP itu juga masih akan berupaya mengerucutkan nama bacapres untuk diajukan pada pembicaraan tingkat koalisi.