Dongkrak Elektabilitas Parpol untuk Balikkan Keadaan, KIB Benahi Tiga Persoalan Ini?

photo author
- Jumat, 28 Oktober 2022 | 21:07 WIB
Partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dari Instagram AirlanggaHartarto_Official
Partai Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) dari Instagram AirlanggaHartarto_Official

iNSulteng - SURVEI Litbang Kompas menunjukkan perolehan suara partai anggota Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengalami penurunan jika pemilu dilakukan saat ini.

KIB merupakan koalisi yang terdiri dari Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Partai Amanat Nasional (PAN).

Dalam survei tersebut, Golkar keluar dari tiga besar papan atas dengan hanya memperoleh 7,9 persen suara.

Baca Juga: 5 HP Gaming Murah Spek Dewa, Tahan Lama dan Anti Lag, Sudah Punya?

Baca Juga: MOBIL BARU 2023: Ini Dia Lawan Sepadan Fortuner, Harga Merakyat Rp100 Jutaan, Calon SUV Sejuta Umat?

Padahal pada survei yang sama Juni 2022 lalu, Golkar mendapat suara 10,3 persen. Posisi Golkar oleh Partai Demokrat dengan elektabilitas 14 persen. Sedangkan PAN yang memperoleh 3,6 persen pada survei Juni juga mengalami penurunan suara menjadi 3,1 persen. PPP hanya memperoleh 1,7 persen suara.

Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa menilai penurunan itu disebabkan oleh beberapa faktor.

Pertama, KIB hingga saat ini belum memajang nama calon presiden (capres) dan cawapres yang bakal didukung pada Pilpres 2024. Sehingga partai anggota koalisi tidak mendapat keuntungan dari efek ekor jas (coat-tail effect).

Baca Juga: Hilang Sudah Kesan Keren dan Cool Pajero, Ini Dia Mobil Jeep Rubicon Cuma Rp100 Juta, Cek Spek Dewanya

Baca Juga: Bakal Tindis Toyota Raize, Mobil Baru 1200 cc Ini Dibanderol Hanya Rp100 Jutaan, Intip Spek dan Fitur Disini

"Pertama tentu sampai hari ini KIB belum menentukan siapa figur untuk dapat layak dicalonkan capres atau cawapres. Apa implikasinya? implikasinya adalah terhadap coat-tail effect. Ini tidak bisa didapatkan oleh KIB karena notabenenya mereka belum punya calon," tegas Herry.

Faktor berikutnya adalah kemiripan ceruk elektoral. Herry menjelaskan ketiga partai anggota KIB berbagai suara di ceruk yang sama yakni segmen pendukung pemerintah.

"Kedua ceruk elektoral dari ketiga parpol ini hampir mirip di segmen masyarakat pendukung pemerintah. Namun di sisi lain, mereka harus mengerti ceruk elektoral itu tidak hanya kelompok masyarakat atau segmen masyarakat yang pro pemerintah. Ada segmen masyarakat yang justru kontra dengan pemerintah," lanjutnya.

Baca Juga: Begini Tampilan Suzuki Eeco, Mobil Mewah Seharga Rp80 Jutaan, Cocok Jadi Mobil Keluarga

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eka Putra Budiana Datu

Tags

Rekomendasi

Terkini

X