iNSulteng - Kemajuan teknologi kini semakin mempermudah aparat Kepolisian dalam melaksanakan tugasnya mengungkap kasus kejahatan.
Dalam kasus pengeroyokan Ade Armando yang terjadi pada demo 11 April, Polri menggunakan teknologi "face recognition" untuk melacak keberadaan pelaku.
Hingga saat berita ini diturunkan, polisi telah menangkap tiga dari enam pelaku utama pengeroyokan, sisanya masih dalam buruan.
Baca Juga: Kasus Pengeroyokan Ade Armando, Wah Abu Janda Senggol Nama Anis Baswedan, Ada Hubungannya?
Baca Juga: Ade Armando Dosen UI Babak Belur Dihajar Mahasiswa, Hidung Keluarkan Darah!
"Dengan tertangkapnya 3 orang pelaku utama pemukulan dan pengeroyokan terhadap korban Ade Armando, saat ini masih ada 3 orang lagi yang sedang kita lakukan pengejaran," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Zulpan dalam konferensi pers, Rabu, 13 April 2022.
Polisi kemudian merilis ke publik foto tiga orang yang masih diburu. Adapun foto yang dirilis, menurut polisi itu berdasarkan face recognition yang terdata di Dukcapil.
Apa itu teknologi Face Recognition?
Dikutip iNSulteng dari berbagai sumber pada Rabu, 13 April 2022, face recognition adalah sebuah teknologi pengenal wajah yang bekerja dengan cara memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk mengenali wajah orang-orang yang sudah terdaftar di database.
Singkatnya, dengan fitur face recognition, kamera bisa mengenali seseorang dengan berdasar hanya pada data yang sudah ada yang tersimpan di server.
Face recognition adalah salah satu bentuk teknologi dari sistem identifikasi biometrik.
Cara sistem ini bekerja dalam mengidentifikasi seseorang adalah dengan memanfaatkan fitur-fitur khusus pada tubuh maupun DNA yang menjadi pembeda antara satu orang dengan lainnya.
Beberapa teknologi dengan sistem identifikasi biometrik ini adalah fingerprint scanner atau pemindai sidik jari, voice recognition, retina scanning dan iris scanning.
Cara kerja teknologi face recognition
Cara kerja teknologi face recognition ini bisa dibilang sederhana dan mudah untuk dimengerti. Yaitu kamera dan AI akan melakukan scan pada wajah seseorang secara detail.
Scan ini kemudian akan menyimpan semua data dari wajah meliputi bentuk mata, hidung, mulut, bibir, rahang, ukuran wajah dan lainnya.
