WASPADA, Tsunami Besar Berpotensi Sapu Pesisir Pulau Jawa dari Banten Sampai Banyuwangi !

photo author
- Selasa, 29 Desember 2020 | 19:24 WIB
Ilustrasi gelombang tsunami. Pakar BMKG meminta masyarakat tidak percaya narasi yang menyebutkan Desember identik dengan bulan tsunami (Elias Sch)
Ilustrasi gelombang tsunami. Pakar BMKG meminta masyarakat tidak percaya narasi yang menyebutkan Desember identik dengan bulan tsunami (Elias Sch)

iNSulteng.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana dan Institut Teknologi Bandung mengungkap potensi gempa yang dapat membangkitkan tsunami di kawasan Selatan Jawa.  

Dua lokasi tersebut berada di kawasan selatan Banten - Jawa Barat dan selatan Jawa Tengah - Jawa Timur.

Temuan itu telah dipublikasikan dalam jurnal internasional Nature. Plt. Direktur Pemetaan dan Evakuasi Risiko Bencana BNPB Abdul Muhari, Ph.D.

Baca Juga: Selain Gisel, Pemeran Pria Dalam Vidio Syur Ikut Jadi Tersangka, Siapa Dia?

Dikutip dari Pikiran-rakyat.com dengan artikel "Gempa Magnitudo 9,1 Ancam Selatan Jawa, Tsunami Berpotensi Sapu Banten Sampai Jawa Timur"

Abdul Muhari menuturkan, berdasarkan hasil riset ini, terdapat segmen yang berada di selatan Banten – Jawa Barat dengan potensi energi hingga magnitudo 8,8.

“Sedangkan segmen Jateng - Jatim berpotensi memiliki energi magnitudo 8,9 yang jika terlepas secara bersamaan akan menghasilkan potensi energi setara magnitudo 9,1,” ujar Abdul Muhari dalam siaran pers yang diterima Pikiran-rakyat.com, Selasa, 28 Desember 2020.

Mengantisipasi hal tersebut, BNPB  telah mendesain upaya mitigasi terintegrasi. Salah satu Langkah yakni pembangunan greenbelt yang akan dilakukan dalam waktu dekat. 

Baca Juga: DPRD Sigi Temukan Proyek Bantuan Bank Dunia Terbengkalai

Greenbelt atau sabuk hijau yang akan dibangun merupakan gugusan tanaman yang mengkombinasikan dua jenis pohon, yaitu mangrove dan pohon palaka.

Mangrove ditanam di sisi menghadap ke laut dengan jenis pandanus atau jenis mangrove lain yang bisa tumbuh di substrat pasir

Tanaman ini berfungsi untuk mereduksi energi tsunami. Sedangkan palaka, pohon yang termasuk tanaman keras ini berfungsi sebagai lapisan pelindung di sisi belakang atau sisi darat.

Abdul Muhari, Ph.D mengatakan, ketebalan dan formasi penanaman vegetasi ini akan diatur sedemikian rupa, berbasis perhitungan ilmiah agar penetrasi tsunami tidak terlalu jauh ke arah darat dan dapat meminimalisir korban dan kerusakan di daratan.

“Kegiatan penanaman ini diupayakan akan dimulai pada awal tahun dengan berkoordinasi dengan Pemda setempat,” ujar Muhari.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X