iNSulteng - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Laiskodat, alasan memberlakukan kebijakan siswa masuk sekolah jam 5.30 pagi waktu setempat, adalah untuk mempersiapkan desain sekolah unggulan.
Viktor beranggapan, lulusan Sekolah Menengah Atas (SMA) di NTT sangat sedikit yang mampu menembus perguruan tinggi favorit.
Padahal menurutnya, anggaran pendidikan yang diamanatkan konstitusi di NTT terbilang besar.
Baca Juga: Daftar Celana Denim Paling Terkenal di Indonesia, Ada Produk Lokal Lho!
Ia menambahkan, sudah ada 2 SMA yang siap menjalankan kebijakan tersebut, yakni SMA 1 Kupang dan SMA 6 Kupang.
Anggaran pendidikan itu akan difokuskan pada sekolah-sekolah yang menjalani kebijakan tersebut.
Nantinya akan dijalin kerja sama dengan lembaga yang akan menyiapkan siswa sedari dini untuk tes masuk di kampus-kampus ternama.
Viktor mengaku tidak akan memaksa orang tua siswa.
Baca Juga: Heboh! Copet Perempuan Ditangkap Polisi saat Menyamar Sebagai Jamaah di Masjid Al Jabbar
"Yang tidak mau tidak akan dipaksa,"Monggo geser ke skolah lain," ujarnya.
Walupun banyak penolakan dan kritikan atas kebijakan masuk sekolah 5.30 tersebut, namun Vitor tidak akan mundur dan tidak akan merevisi aturan yang sudah dikeluarkannya.
Persoalannya Pada Sarana dan Prasarana
Menurut pengamat pendidikan, Doni Koesoema, kebijakan siswa masuk sekolah 5.30 itu tidak akan menyelesaikan permasalahan di NTT.
Baca Juga: Begini Kronologi Mutilasi Abby Choi Model Asal Hongkong dan Nasib Mantan Suaminya