iNSulteng.id - Polri melalui Polda Metro Jaya, berhasil menggagalkan peredaran narkoba lintas provinsi pada Sabtu, 18 Februari 2023.
Pada kejadian ini, terdapat 109,9 kg narkoba jenis sabu yang berhasil diamankan. Penggagalan aksi tersebut pun, menangkap 5 orang tersangka yang berinisial RS, H, HL, SS dan BP.
Kelima orang ini menyelundupkan narkoba dengan dikemas menggunakan bungkusan teh cina. Namun kejelian para aparat polri masih bisa mengetahui barang haram tersebut.
Narkoba yang diselundupkan ini jika dirupiahkan bisa senilai Rp164 miliar. Dengan ketangkasan para kepolisian, penangkapan ini juga berhasil menyelamatkan 594.720 jiwa.
Adanya kasus ini memberikan kesadaran bahwa masih banyak orang-orang yang terus mengedarkan barang haram. Jika ini terus berlanjut, bisa saja narkoba menjangkit ke keluarga terdekat.
Sepanjang tahun 2022 ada 307 kasus yang ditangani oleh Kapolri. Tapi kasus ini telah mengalami penurunan dibanding tahun 2021 yaitu sebanyak 310 kasus.
Tentunya semua orang ingin agar kasus pengedaran narkoba ataupun pemakainya semakin berkurang dari tahun ke tahun. Bahkan, tidak didapati lagi pemakai barang haram ini terutama di negara kita.
Untuk mewujudkan semua itu tentunya diperlukan kerjasama baik dari kalangan pemerintah, masyarakat, pendidik, dan yang paling terpenting adalah orang tua.
Pada kebanyakan kasus yang terjadi, dominan yang terbukti memakai narkoba adalah kalangan anak muda berusia 15-35 tahun.
Menurut data yang ada, yang paling rentan memakai narkoba adalah pelajar. Hal ini terjadi, akibat rasa penasaran yang tinggi serta lingkungan pertemanan yang tidak sehat.
Padahal, narkoba sangat mempengaruhi kecerdasan seseorang. Zat adiktif yang terkandung di dalamnya, dapat merusak otak.
Selain itu, narkoba juga menyebabkan kecanduan sehingga para pemakainya sulit untuk berhenti. Jika pemakaian ini tidak dihentikan, maka bisa menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Oleh sebab itu, orang tua sangat berperan penting dalam pencegahan pengedaran maupun pemakaian narkoba pada pelajar. Berikut adalah beberapa cara pencegahannya.
1. Menanamkan sikap jujur kepada anak
