iNSulteng – Intimidasi kepada wartawan kembali terjadi, kali ini saat wartawan meliput kawasan Kompleks rumah tinggal Ferdy Sambo di Duren 3, Jakarta Selatan.
Ponsel dua wartawan Nasional itu dirampas oleh pria berbadan tegab dan berambut cepak.
Entah apa maksudnya merampas dan menghapus haris wawancara dan dokumentasi wartawan.
Baca Juga: FIX, Brigjen Hendro Pandowo Jabat Kadiv Propam Gantikan Irjen Ferdy Sambo?, Ini Profilnya!
Dilansir dari CNN Indonesia.con, Jurnalis CNNIndonesia.com dan 20Detik diintimidasi oleh tiga pria saat meliput kasus penembakan Brigadir J, Kamis (14/7) siang. Titik intimidasi itu tak jauh dari rumah Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo yang menjadi lokasi penembakan, Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Ponsel kedua wartawan itu dirampas. Rekaman hasil wawancara, foto dan video pun dihapus. Keduanya juga dilarang meliput terlalu jauh dari area rumah Sambo.
Intimidasi bermula saat kedua jurnalis tersebut mewawancarai Asep, petugas kebersihan yang biasa bekerja di kompleks kediaman Sambo. Wawancara berlangsung sambil berjalan kaki. Wawancara belum lima menit, tiga pria berkaus hitam tiba-tiba datang menghampiri.
Ketiga orang itu berbadan tegap dan berambut cepak. Mereka muncul dari arah belakang dengan mengendarai sepeda motor dan memepet. Tak ada tanda pengenal identitas yang mereka tunjukkan.
Wawancara pun terhenti. Dua orang di antaranya langsung merampas ponsel kedua wartawan. Sementara satu orang lainnya mengobrol dengan petugas kebersihan itu.
Wartawan CNNIndonesia.com sempat menolak dirampas ponselnya. Ia juga mempertanyakan maksud kehadiran ketiga pria itu. Namun mereka enggan menjelaskan.
"Bisa ditanyakan langsung," kata salah satu pria itu tanpa menjelaskan maksudnya.
Mereka pun mengambil paksa ponsel wartawan, lalu memeriksa isinya. Sejumlah foto, video dan rekaman hasil wawancara langsung dihapus. Mereka juga memeriksa isi tas kedua jurnalis tersebut.
Sejumlah dokumen yang dihapus tersebut merupakan hasil peliputan kasus polisi tembak polisi di kediaman Sambo.