iNSulteng – Kasus covid-19 di berbagai daerah yang ada di Indonesia masih menjadi factor yang menentukan dalam kondisi perekonomian Indonesia tahun 2021-2022.
Untuk itu, Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati menuturkan, dalam rangka menentukan kondisi perekonomian Indonesia pada tahun 2021-2022, tentu salah satu percepatan pemulihan ekonomi yakni dengan cara vaksinasi terus dilakukan.
“(Vaksinasi) Indonesia sudah di 96,5 juta (dosis). Menurut Menkes nanti akan diupayakan dalam minggu ini akan mencapai menembus di atas 100 juta sehingga kita mungkin akan masuk dalam negara yang di atas 100 juta vaksinasinya,” ungkap Menkeu dalam Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR, Senin tanggal 30 Agustus 2021.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Bongkar Profesi Istri Sebelum Nikah Dengannya, Ternyata....
Baca Juga: Presiden Jokowi Tiba-tiba Panggil Gubernur Sulawesi Tengah Rusdi Mastura ke Istana Negara
Menkeu menambahkan, program vaksinasi diperlukan untuk menghadapi kemungkinan pandemi menjadi endemi. Sehingga, pemerintah fokus untuk terus melindungi keselamatan masyarakat dalam menghadapi risiko Covid-19 yang masih penuh ketidakpastian.
“Hanya bagaimana semua negara mendesainnya. Apa triggernya untuk dari pandemi menjadi endemi atau ini akan menjadi kasus yang memang pasti akan tidak hilang begitu saja, namun ancaman terhadap jiwa dan kemudian dampaknya terhadap sosial ekonomi harus bisa diminimalkan,” jelas Menkeu.
Pemerintah akan terus mempercepat vaksinasi terutama untuk kelompok lansia dan yang memiliki komorbid, juga kepada anak-anak usia sekolah. Targetnya, dari 1 juta dosis menjadi 2 juta dosis per hari.
“Supply vaksin kita relatif juga mendapatkan cukup banyak,” kata Menkeu.
Saat ini, kasus harian Indonesia adalah 14.200 atau 52 per 1 juta populasi dengan kasus kumulatif 4 juta atau 1,5% populasi. Jumlah ini jauh dari sepuluh penyumbang kasus harian dan kasus kumulatif tertinggi dunia.
“Kasus Covid kita sudah mulai mereda. Bapak Presiden tetap mengingatkan tidak untuk kita kemudian lengah. Dengan penurunan covid ini, tentu kita berharap berbagai indikator ekonomi akan recover,” pungkas Menkeu.***
Reporter: Rizal
