iNSulteng - Serangkaian serangan yang dilancarkan oleh para Anggota DPRD Donggala ke pihak Pemda Donggala makin panjang.
Diketahui DPRD Donggala kini tengah melakukan pengawasan terkait proyek Teknologi Tepat Guna (TTG) yang dinilai bermasalah.
Diketahui terkait proyek TTG itu, DPRD menemukan dugaan kerugian negara sekitar Rp4 Miliar.
Baca Juga: HEBOH TKW Bunuh Diri di Singapura Karena Hamil, Begini Ceritanya!
DPRD pun berinisiatif melaporkan kasus itu ke APH beberapa waktu lalu, termasuk melaporkan ke KPK.
DPRD Donggala juga memanggil bupati dalam interplasi, namun Bupati Donggala Kasman Lassa tidak hadir.
Bahkan hampir seluruh Anggota DPRD Donggala akan menggulirkan Hak Angket 7 Juli 2021.
Semenjak DPRD Donggala melakukan pengawasan secara insentif terhadap TTG itu sudah sekitar 10 keluarga DPRD Donggala dimutasi.
Hal ini sebagaimana jawaban Badan Kepegawaianan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Dongggala Najamudin Laganing kepada iNSulteng.com, Minggu 4 Juli 2021.
"Ada beberapa orang tapi tidak ada kaitannya dengan TTG, itu kan kewenangan Bupati. (10 orang dimutasi) Kira-kira seperti itu," kata Najamudin.
Terbaru dia membenarkan bahwa keluarga DPRD Donggala terkena mutasi yakni keluarga Abdul Rasyid.***
