iNSulteng - Roda perekonomian di Kabupaten Mamuju dan Kabupaten Majene, Sulbar, mendadak berhenti total, pasca Gempa berkekuatan 6,2 SR, pada kedalaman 10 Kilometer, di timur laut kabupaten Majene.
Beberapa gedung perkantoran, dan pusat perbelanjaan terlihat tutup, bahkan ada beberapa toko yang rata dengan tanah.
Ratusan hingga ribuan masyarakat masih bertahan ditenda- tenda pengungsian, dan belum berani untuk kembali mengingat masih banyaknya Gempa kecil yang kerap terjadi.
Baca Juga: Gubernur Longki Tanggapi Soal Pelantikan 195 Pejabatan Eselon III dan IV Dilingkup Pemda Morut
Kondisi ini membuat sebagian masyarakat sulit untuk mendapatkan kebutuhan bahan pokok, sehingga mereka hanya mengharapkan bantuan dari pemerintah dan relawan.
Untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, Selasa, 19 Januari 2021, 4 hari pasca gempa, terlihat sudah ada beberapa toko yang mulai dibuka dengan pengamanan dari Personil Sabhara Polda Sulbar, dan Polresta Mamuju.
Baca Juga: Slank Rilis Album Baru Berjudul Vaksin, Karya Bimbim Selama Masa Pandemi
Kapolresta Mamuju, Kombes Pol Iskandar, mengatakan bahwa ia menempatkan beberapa personil di pusat perbelanjaan, yang mulai buka untuk memastikan kebutuhan masyarakat dapat tetap terpenuhi secara tertib dan aman.
Selain itu, kata dia, pihaknya juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan akan terus mengawal setiap distribusi bantuan hingga sampai ke tangan Masyarakat yang terdampak Bencana.
Baca Juga: Raffi Ahmad tak Melanggar Protokol Kesehatan, Acara Ultah Ricardo, Polisi : Cuma 18 Orang Disitu
Baca Juga: Kemenpora : PSSI Prioritas jadi Penerima Vaksin Covid-19, Perbasi dan PASI Menyusul
“Beberapa personil sudah kami tempatkan di toko yang sudah buka, tujuannya agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhannya secara aman dan tertib,” Ujar Kapolresta Mamuju.***