Mengejutkan, BMKG Ungkap Gempa yang Picu Tsunami di Sulbar Beberapa Tahun Silam

photo author
- Minggu, 17 Januari 2021 | 11:51 WIB
Dua rumah warga di Mamuju rusak (akibat gempa pertama kemarin. Foto: dok)
Dua rumah warga di Mamuju rusak (akibat gempa pertama kemarin. Foto: dok)

iNSulteng - Pasca gempa mengguncang Kabupaten Majene dan Mamuju Sulawesi Barat dengan magnitudo 6,2 , warga setempat langsung mengungsi disejumlah titik yang dianggap lebih aman.

Terlebih, BMKG meminta warga Sulawesi Barat sekiranya agar waspada dengan adanya gempa susulan yang dapat berpotensi tsunami.

Baca Juga: Astaghfirullah! BMKG Imbau Masyarakat Untuk Waspada Multi Resiko Januari Hingga Maret 2021

Dalam keterangan resminya, Jumat 15 Januari 2021, Menurut Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo Prayitno, episenter Gempa Majene 14-15 Januari 2021 sangat berdekatan dengan sumber gempa yang memicu tsunami pada 23 Februari 1969 dengan kekuatan 6,9 pada kedalaman 13 km.

“Sebelumnya pernah terjadi gempa pada 1969 yang menimbulkan tsunami empat meter. Saat itu gempa menyebabkan 64 orang meninggal, 97 luka-luka dan 1.287 rumah serta masjid rusak,” jelas Bambang.

Baca Juga: INGAT! Kelompok Masyarakat ini Tidak Bisa Diberikan Vaksin Covid-19, Anda Termasuk?

Hal senada diungkapkan Koordinator Bidang Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, bahwa gempa yang terjadi di Majene merupakan perulangan gempa pada 1969 karena dibangkitkan oleh sumber yang sama yaitu Sesar Naik Mamuju (Mamuju thrust). Namun saat itu pusat gempa berada di laut sehingga menimbulkan tsunami.

“Sesar Naik Mamuju ini sangat aktif. Dari sebaran gempa utama dan susulan yang terjadi sejak 14-15 Januari, ada tiga yang bisa kita kenali sumbernya dan memiliki kesamaan dengan gempa masa lalu,” tambah Daryono.

Baca Juga: Bingung BLT BPJS Ketenagakerjaan Belum Cair? Ternyata Ini Masalahnya

Berdasarkan data dan historis, telah terjadi tiga gempa dan tsunami merusak di sekitar Majene yaitu pada 11 April 1967 dengan magnitudo 6,3 di Polewali Mandar yang menimbulkan tsunami dan menyebabkan 13 orang meninggal.

Kemudian pada 23 Februari 1969 di Majene dengan magnitudo 6,9 menyebabkan 64 orang meninggal, 97 luka dan 1.287 rumah rusak di empat desa. Serta pada 8 Januari 1984 dengan magnitudo 6,7 di Mamuju namun tidak ada catatan korban jiwa tapi banyak rumah yang rusak.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Marhum

Tags

Rekomendasi

Terkini

X