iNSulteng - Kelurahan Bambaloka, Kecamatan Baras, Kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat kini tengah menghadapi masalah serius terkait pengelolaan sampah.
Tumpukan sampah rumah tangga yang menggunung di berbagai lokasi semakin memperburuk kondisi lingkungan dan mengganggu kenyamanan warga.
Berdasarkan pantauan media pada Minggu, (3/8/25) limbah-limbah tersebut tidak hanya mencemari lingkungan tetapi juga menimbulkan bau tidak sedap yang sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Baca Juga: Pengamat Lingkungan Sulbar Muh. Yusuf: Lingkungan Kumuh Picu Stres dan Turunkan Kualitas Hidup!
Ironisnya, Camat Baras dan Lurah Bambaloka memilih untuk tidak memberikan komentar apapun terkait masalah ini.
Upaya konfirmasi dari awak media selalu diabaikan, menimbulkan spekulasi dan pertanyaan besar di kalangan masyarakat mengenai penyebab dari krisis sampah yang terjadi.
Seperti diberitakan sebelumnya, masalah tata kelola sampah di Bambaloka telah menjadi sorotan utama warga.
Mereka merasa kecewa karena tidak ada solusi konkret dari pihak terkait, sehingga kondisi lingkungan semakin memburuk.
Salah seorang warga yang ditemui di dekat lokasi pembuangan sampah ilegal mengungkapkan kekecewaannya, "Sepertinya ada pembiaran, mereka (pemerintah) acuh tak acuh." ucapnya kepada tim iNSulteng.id (3/8/25).
Pernyataan ini mencerminkan kurangnya koordinasi antara pemerintah kecamatan, kelurahan, dinas kebersihan, dan masyarakat dalam pengelolaan sampah.
Pengamat Lingkungan Sulawesi Barat menambahkan bahwa minimnya edukasi dan kesadaran lingkungan juga menjadi faktor utama penyebab masalah ini.
"Tidak hanya dari warga, tetapi juga dari para pengambil kebijakan yang kurang memiliki komitmen kuat dalam menangani persoalan sampah secara berkelanjutan," ujarnya pada Minggu, (3/8/25).
Selain itu, ketiadaan infrastruktur dasar seperti Tempat Pembuangan Sementara (TPS), jadwal pengangkutan sampah yang tidak rutin, serta tidak adanya sistem pengelolaan sampah yang efektif seperti bank sampah, semakin memperburuk situasi.