Viral Video Tanah Bergerak Usai Gempa Pasaman, Ini Penjelasan BNPB

photo author
- Minggu, 27 Februari 2022 | 18:58 WIB
Viral video disebut fenomena likuefaksi. (Foto: PMJ News/Instagram)
Viral video disebut fenomena likuefaksi. (Foto: PMJ News/Instagram)

iNSulteng- Sebuah video viral di media sosial yang memperlihatkan lumpur bergerak seusai gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,1 di Kabupaten Pasaman, Sumatera Barat.

Menanggapi hal ini, Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari memastikan bahwa fenomena tersebut bukan likuefaksi atau tanah bergerak, melainkan banjir lumpur akibat longsor.

"Dari temuan fakta hasil kaji cepat dan pemetaan, fenomena yang terjadi di Pasaman dipastikan bukanlah likuefaksi. Tetapi, banjir lumpur akibat longsor yang terjadi di hulum," ungkap Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu 27 Februari 2022.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin 28 Februari 2022: Cancer, Leo dan Virgo, Anda Perlu Bersantai Sejenak

Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 23, Ini Tanda Kamu Lolos Seleksi Hingga Cara Beli Pelatihan di Platform Digital

Hal ini sejalan dengan temuan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Limapuluh Kota, yang memperlihatkan adanya titik-titik longsoran di hulu Talamau. Banjir lumpur inilah yang kemudian menghantam rumah warga.

"Didapatkan dokumentasi visual dari pesawat nirawak atau drone yang secara jelas memperlihatkan ada titik-titik longsoran di hulu Talamau, yang kemudian masuk ke sungai dan terbawa aliran sungai ke hilir dan menghantam beberapa rumah penduduk," jelasnya.

Abdul Muhari mengatakan fenomena di Pasaman justru lebih mirip seperti banjir sedimen di Sigi, Sulawesi Tengah. Ia lantas mengingatkan masyarakat untuk bijak saat menerima informasi yang belum terbukti kebenarannya.

"Kami mengimbau masyarakat agar berpartisipasi meredam kabar yang belum diyakini kebenarannya," pesannya.

Sebelumnya, viral video berdurasi 29 detik yang memperlihatkan tanah bergerak turun secara cepat di kawasan Nagari Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman Barat.

Beberapa meyakini bahwa fenomena itu merupakan likuefaksi seperti di Palu. Mereka bertambah khawatir usah daerah diguncang 15 kali gempa susulan.***

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X