iNSulteng – Viral di media sosial Chemtrail atau asap pesawat diduga membawa virus Omicron.
Belum lama ini pesawat menggaung-gaung di langsit Jakarta dan Bandung dengan meninggalkan asap.
Informasi yang dihimpun iNSulteng.com, Kamis 17 Februari 2022, warganet menyebut itulah penyebab Omicron datang.
Baca Juga: Kenali, Begini Gejala dan Penanganan Demam Berdarah
Baca Juga: Isi Data Diri di Situs Prakerja.go.id, Dapatkan Rp3,5 Juta, NIK Tidak Terdaftar?, Ini Cara Atasinya!
Benarkah hal tersebut?, BMKG angkat bicara melalui cuitan twitter resmi Humas BMKG dengan nama @InfoHumasBMKG·
“Menjawab beredarnya isu mengenai penyebaran varian Omicron melalui chemtrails. Kabar penyebab wabah Omicron melalui chemtrails beredar di media sosial masyarakat. Salah satunya video yang menampilkan awan mirip sisa pesawat yang direkam warganet di Buah Batu, Kota Bandung, Jawa Barat, pada 7 Februari 2022,” tulisnya.
Dijelaskan akun twitter @InfoHumasBMKG, menurut Plt. Deputi Bidang Klimatologi, Urip Haryoko, isu chemtrails dapat diklasifikasikan sebagai teori konspirasi yang menyebar dan membuat kepanikan publik.
“Chemstrails adalah gabungan chemistry (kimia) dan trails (jejak), sebagai penyebaran zat kimia tertentu (biasanya beracun/berbahaya) melalui pesawat terbang,” tulisnya.
“Penyebarannya dilakukan dari udara, maka dampak terhadap paparan zat kimia ini dirasakan secara luas, sulit dimitigasi. Penelitian yang ditulis J. Marvin Herndon dan timnya berjudul Chemtrails are Not Contrails: Radiometric Evidence menyebut bahwa sampai saat ini, klaim chemtrails dan dampak negatifnya tidak terbukti,” sambung BMKG.
Baca Juga: Tinjau Vaksinasi, Kapolri Ingatkan Pentingnya Vaksin Hadapi Omicron
Baca Juga: Ramalan Zodiak Kamis 17 Februari 2022: Aries, Taurus dan Gemini, Hati-hati Kehilangan Uang
Laporan yang tayang di Journal of Geography, Environment and Earth Science International, Maret 2020 menyatakan belum ada laporan resmi atau publikasi ilmiah yang menyebutkan keberadaan, serta akibat buruk yang dapat ditimbulkan.
“Salah satu kajian menunjukkan bahwa klaim chemtrails tidak benar karena tidak ada kandungan zat kimia yang berbahaya dari jejak yang ditinggalkan oleh pesawat terbang,” tulisnya.***