Deklarasi KMAI Dibubarkan, Polda Jatim: Keselamatan Rakyat Hukum Tertinggi

photo author
- Selasa, 29 September 2020 | 11:34 WIB
Massa dari KITA bubarkan KAMI Senin (28/9/2020) (Anto)
Massa dari KITA bubarkan KAMI Senin (28/9/2020) (Anto)

iNSulteng.com - Deklarasi Koalisi Menyelamatkan Indonesia (KAMI) di Kota Pahlawan Surabaya, Jawa Timur dibubarkan oleh sekelompok orang yang mengatasnamakan Koalisi Indonesia Tetap Aman (KITA).

Namun belakangan diketahui siapa otak demo yang membubarkan deklarasi yang dihadiri Jendral Purnawirawan Gatot Nurmantyo itu.

BACA JUGA: UAS Batal ke Palu Untuk Peringati Gempa dan Tsunami ke 2 Tahun

Acara yang berlangung Senin 28 September 2020 itu awalnya berlangsung normal, namun dari luar room terdengar suara demo untuk membubarkan acara.

Massa juga masuk ke dalam gedung dan meminta Gator Nurmantyo menghentikan acara tersebut.

Informasi yang dihimpun iNSulteng.com 29 September 2020, untuk menghidari hal-hal yang tidak diinginkan akhirnya Polisi membubarkan acara itu, peserta pun bubar dan acara gagal diselenggarakan.

Polisi juga menyebut acara itu tidak mengantongi ijin, sehingga perlu dibubarkan.

“Kemudian ingat dimasa pandemic keselamatan rakyat adalah paling utama, hukum tertinggi,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombespol Trunoyudo Wisnu A dikutip dari Antara TV Jatim.

BACA JUGA: Pasien Covid-19 Ngamuk, Pasha Ungu Angkat Bicara

Selain itu netizen juga membongkar salah satu orator aksi demo yang naik di mobil merupakan kader parti warna merah. Namun kebenaran soal itu belum diketahui.

Sementara itu, dikutip dari Portalsurabaya.com (iNSulteng Grup), Kapolsek Sawahan AKP Wisnu Setiyawan Kuncoro di lokasi mengatakan bahwa tidak ada acara KAMI Jatim di Gedung Juang 45. Menurutnya, pihak penyelenggara harusnya memperhatikan kelayakan bangunan.

“Ini kan kegiatan yang mengumupulkan massa harusnya diperhitungkan bagaimana protokol kesehatannya. Acara ini juga tidak ada izin,” terangnya.

Pada kegiatan ini, terlihat para pengunjung tak mengindahkan protokol kesehatan disaat masa pandemi masih tinggi di Indonesia. ***

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X