iNSulteng - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tolitoli menyalurkan bantuan logistik bagi korban banjir yang ada di Desa Janja kecamatan Lampasio Kabupaten Tolitoli setelah dilanda hujan lebat hingga Meluapnya Aliran sungai Ogo suro dan Jebolnya Tanggul Kamis 15 Oktober 2020 lalu.
“Kami berharap bantuan logistik yang di serahkan dapat memenuhi kebutuhan pangan keluarga,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tolitoli, Nur Alam 18 Oktober 2020.
Nur Alam Menambahkan, logistik itu disalurkan langsung kepada kepala Desa Janja, Kecamatan Lampasio agar dapat merata dan tepat sasaran karna hanya kepala desa yang mengetahui warganya yang terdampak banjir.
Baca Juga: 17 OKTOBER 2020 : Tolitoli Ketambahan 2 Orang Positif Covid-19
Baca Juga: Kondisi Terkini Banjir yang Melanda Tolitoli
Ditambahkan Nur Alam, ada 320 KK yang Terdampk, diantaranya 270 KK untuk Desa Janja dan 50 KK dusun UPT Transmigrasi kecamatan Lampasio,sedangkan Korban Jiwa tidak ada, kerusakan matril diantaranya Satu unit Rumah rusak berat, Dua unit Rumah rusak ringan, sementara fasiltas Umum seperti, satu unit Pustu, satu unit kantor dinas pendidikan dan satu unit gedung sekolah, air menggenangi rumah warga selam 5 jam dengan ketinggian 1,5 - 2 Meter.
“Semua warga korban banjir itu menerima bantuan logistik, berupa beras, mi instan, minuman kemasan juga selimut, tikar dan peralatan dapur," ujarnya.
Nur Alam.mengatakan bahwa penyaluran bantuan logistik itu untuk meringankan beban ekonomi masyarakat yang dilanda bencana alam.
Nur Alam, meminta masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran aliran sungai ogo suro agar meningkatkan kewaspadaan bencana alam agar tidak menimbulkan korban jiwa.
"Kami mengutamakan penyaluran logistik agar mereka terpenuhi kebutuhan makan sehari-hari sehingga tidak menimbulkan kerawanan pangan," ungkap Nur Alam.
Sejumlah warga korban banjir di desa janja mengatakan mereka mendatangi kantor Desa untuk menerima bantuan logistik.
"Kami merasa lega setelah menerima kebutuhan bahan pokok karena bisa memenuhi konsumsi pangan keluarga," kata Darna seorang warga Desa Janja.***
