Adapun total kapasitas pabrik komponen baterai EV di Morowali ini mencapai 240.000 ton nikel sulfida dan nikel kobalt per tahun.
Menurutnya, total kapasitas produksi komponen baterai EV yang terdapat di dalam satu kawasan ini merupakan salah satu terbesar di dunia.
"Jadi kapasitas (komponen baterai EV) di Morowali itu 240.000 metrik ton nikel. Itu sebetulnya sudah besar, termasuk paling besar di dunia dari empat pabrik kita ini," ujarnya.
Alex menambahkan, dalam upaya Indonesia menjadi "raja baterai" EV, butuh dua langkah yang perlu dilakukan.
Pertama adalah dengan mengkonsolidasikan semua pabrik baterai prekursor katoda di Indonesia, dan yang kedua adalah membangun pabrik material anoda.
"Dengan demikian, dua komponen utama ini sudah ada, tinggal kita impor lithiumnya. Sehingga kita bisa pack dengan sempurna menjadi baterai siap pakai," ucapnya.***