Sejumlah Siswa Senior SMKN 2 Palu Minta Maaf ke Ortu Siswa Junior, Buntut Dugaan Perploncohan!

photo author
- Senin, 2 September 2024 | 18:17 WIB
Dokumentasi bareng usai sejumlah siswa minta maaf atas dugaan perploncohan kepada junior mereka di sekolah. Tampak orang tua siswa junior dan para guru dan Wakil Kepala Sekolah. Foto: Situr Wijaya/iNSulteng.id
Dokumentasi bareng usai sejumlah siswa minta maaf atas dugaan perploncohan kepada junior mereka di sekolah. Tampak orang tua siswa junior dan para guru dan Wakil Kepala Sekolah. Foto: Situr Wijaya/iNSulteng.id

iNSulteng – Sejumlah siswa/siswi senior di Sekolah Menengah Kejuruan Negri (SMKN) 2 Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) minta maaf ke orang tua (ortu) siswa/siswi junior. Hal ini lantaran sempat terjadi dugaan perploncohan saat pengenalan siswa baru oleh siswa senior.

Dihadapan Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Palu Loddy Surentu dan sejumlah guru serta orang tua siswa baru, sejumlah siswa senior itu menyampaikan permohonan maaf.

“Saya minta maaf kepada orang tua (siswa baru) kalau tindakan kami salah,” ujar sejumlah siswa senior itu, Senin 2 September 2023.

Baca Juga: Bukan di Toraja dan Mamuju, Jembatan Kaca Terbesar ke 3 di Sulawesi Punya View Danau, Letaknya di Gunung Ini

Sebelumnya sejumlah siswa/siswi baru atau kelas 1 mendapat perlakuan kurang mengenakan saat melakukan kegiatan Paskibraka (Paski).

Sejumlah siswa senior melakukan pengenalan siswa baru atau Diksar dengan gaya ala militer, seperti berguling-guling di lumpur, mandi air kopi campur odol dll.

Sejumlah siswa junior bahkan sempat mengalami lecet-lecet di badan akibat diguling-guling oleh seniornya di lingkungan SMAN 2 Palu Sabtu lalu.

“Kami minta maaf sebelumnya kalau kami tidak memberitahu sama bapak,” ujar siswa senior itu minta maaf ke pihak sekolah.

Seluruh panitia kegiatan dalam acara Paski di SMKN 2 Palu itu dipanggil oleh Kepala Sekolah dan dipertemukan ke orang tua siswa yang keberatan atas tindakan tersebut.

Orang tua siswa yang keberatan salah satunya adalah Mansur Sulaeman, dia meminta sekolah mengevaluasi lagi kegiatan di sekolah agar hal-hal semacam itu tidak terjadi lagi.

Mansur juga menyerahkan kepada pihak sekolah untuk pembinaan lebih lanjut siswa dan siswi yang telah melakukan dugaan perploncohan pada anaknya itu.

“Biar sekolah yang mengevaluasi,” katanya.

KEGIATAN SISWA SENIOR ILEGAL

Sementara itu Kepala SMKN 2 Loddy Surentu mendapatkan informasi bahwa kegiatan siswa dan siswi yang berlangsung Sabtu lalu itu tidak resmi karena tidak ada pemberintahuan ke guru pembimbing dan pihak sekolah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

X