iNSulteng - Beberapa pekan terakhir ini wilayah Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) kerap mengalami pemadaman listrik terjadwal.
Diketahui, pemadam listrik terjadwal ini tak hanya dialami Kota Palu, Sigi, Donggala dan sekitarnya tetapi hingga ke Makassar, Sulawesi Selatan.
Lantas apa yang menyebabkan hingga kerap terjadinya pemadaman listrik terjadwal wilayah Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) ini.
Baca Juga: All New Toyota Rush Cross Resmi Meluncur, Pakai Penggerak 4x4 Hingga Medan Off-Road!
Nah berdasarkan penelusuran tim iNSulteng.id berikut rangkumannya:
Pemadam listrik terjadwal ini merupakan salah satu cara PT. PLN Persero dalam proses perencanaan pengoperasian tambahan pembangkit dengan daya sebesar 10 Mega Watt (M/W).
Dilansir dari akun instagram @pln_makassar_utara pada Sabtu, 4 November 2023 PT. PLN Persero mengungkapkan bahwa pihak perusahaan tengah melakukan segala upaya untuk memulihkan sistem kelistrikan Sulbagsel.
Menurut PT. PLN Persero hal ini terjadi karena dampak dari El Nino yang melanda Indonesia sejak bulan Juni yang lalu.
Untuk itu, PT PLN (Persero) terus melakukan segala upaya untuk memulihkan sistem kelistrikan Sulawesi Bagian Selatan (Sulbagsel) yang terganggu akibat fenomena El nino.
Terbaru, PLN mengoperasikan tambahan pembangkit dengan total daya sebesar 10 Mega Watt (MW) di Kecamatan Tallo Lama, Makassar untuk memperkuat sistem kelistrikan.
Seperti diketahui, sistem Kelistrikan Sulbagsel terhubung mulai dari Sulawesi Selatan daratan, Sulawesi Barat, Palu, Poso (Sulawesi Tengah) dan Sulawesi Tenggara daratan tersebut sangat bergantung terhadap debit air PLTA.
Musim kering berkepanjangan yang telah dinyatakan sebagai keadaan darurat oleh Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan ini telah berdampak terhadap keterbatasan kemampuan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) yang memegang 33 persen dari total pasokan listrik sistem Sulbagsel.
Segala upaya dilakukan untuk memperkuat sistem kelistrikan diantaranya Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) khususnya di daerah aliran sungai lokasi PLTA dan relokasi secara bertahap pembangkit dengan total daya 80 MW.
