Cuma Makan Ubi, Penampakan Terasing di Sulteng, Suku Laudje Tak Bisa Bahasa Indonesia Mendiami Hutan Donggala!

photo author
Eko
- Kamis, 9 November 2023 | 20:44 WIB
Cuma Makan Ubi, Penampakan Terasing di Sulteng, Suku Laudje Tak Bisa Bahasa Indonesia Mendiami Hutan Donggala. Foto: Istimewa
Cuma Makan Ubi, Penampakan Terasing di Sulteng, Suku Laudje Tak Bisa Bahasa Indonesia Mendiami Hutan Donggala. Foto: Istimewa

Namun kesulitan biasnya segera menghadang, karena suku ini tidak bisa berbahasa Indonesia. 

Jadilah bahasa isyarat menjadi andalan komunikasi dalam berinteraksi dengan mereka.

Informasi dihimpun Kamis 9 November 2023, Gubuk yang digunakan oleh suku Lauje Atas juga tersebar di wilayah atas Pegunungan Ogoamas, dimanfaatkan bersama oleh masyarakatnya.

Gubuk-gubuk yang lebih kecil menjadi 'rumah singgah' bagi mereka yang harus bermalam di sepanjang rute perburuannya.

Sumpit dan parang adalah perlengkapan utama di dalam aktifitas mereka, sebagai penunjang kegiatan berburu. Mata sumpit yang telah dilumuri racun yang diambil dari jenis tumbuhan tertentu, mampu menjangkau hewan buruannya hingga jarak 20 meter. Bisa yang cukup kuat mampu melumpuhkan buruan hingga tewas dalam waktu singkat.

Beberapa flora yang menarik yang dijumpai sepanjang perjalanan ini misalnya talas dengan ukuran raksasa. Juga ada rotan dengan duri-duri seukuran victorynox. Di bagian lain ada pohon pandan besar yang saling menjalin batangnya membentuk batang raksasa.

Dalam perjalanan pulang, tim mendapat kehormatan diantar oleh dua orang suku Lauje, hingga ke kampung Sibolae.

Utti dan Sohua sang pengantar yang merupakan suku Luaje Atas rupanya belum mengenal cara membersihkan diri dengan cara mandi. Kedengarannya aneh, tetapi begitulah adanya. 

Di kulit mereka menempel kerak-kerak kotoran menjadi daki yang begitu tebal.

Sesampai di Sibolae, tim beruntung karena di tempat ini ada mesjid. Berbuka puasa menjadi terasa begitu mewah dan istimewa. Terutama ketika Fadli Isra Saite didaulat untuk memberikan ceramah.

Tulisan dan potret ini diambil tahun 2012 silam sebagaimana ditulis korpala.org

Tim tiba kembali di mabes Korpala 29 Juli 2012 pukul 19.00 wita. Sebait kisah baru telah menambah rangkaian panjang kesaksian bisu D4 biru langit.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Situr Wijaya

Tags

Rekomendasi

Terkini

7 Keajaiban di Seluruh Dunia, Ini Daftarnya

Kamis, 28 Juli 2022 | 07:48 WIB

5 Ciri Orang Memiliki Khodam Pendamping

Sabtu, 30 April 2022 | 02:46 WIB

6 Ciri Orang yang Dijadikan Tumbal Pesugihan

Sabtu, 30 April 2022 | 02:44 WIB

8 Weton Tibo Rezeki, Tidurpun Dikejar Rezeki

Sabtu, 30 April 2022 | 02:39 WIB
X