iNSulteng – Jenderal Bintang Empat Prabowo Subbianto kini resmi jadi Presiden RI ke 8, namanya sudah dikenal sejak tahun 90-an saat operasi pembebasan Sandera di Irian Jaya (sekarang Papua).
Kala itu dia berpangkat Brigjen Pol dan Jadi Komandan Kopassus yang memimpin pembebasan Sandera warga negara Amerika Serikat.
Pada saat itu Pasukan Khusus (Kopassus) Amerika Serikat yang disebut Delta Force ikut terlibat dalam pembebasan yang dipimpin oleh Prabowo.
Perwira Amerika Serikat yang ditampar Prabowo itu adalah Letkol Green, kisahnya diwaktu itu jadi buah bibir.
Pria yang dijuluki Macan Asia ini makin dikenal, selain gagah dan tegap dia juga merupakan mantu Presiden Soeharto yang berkuasa 32 tahun.
Kronologis dirinya tampar Perwira Amerika Serikat berawal dari Letkol Green yang meremehkan pasukan Khusus Indonesian Januari 1996.
Adapun WNA yang disandera oleh Organisasi Papua Merdeka (OPM) terdiri dari Tim Ekspedisi Lorentz datang ke Papua untuk melakukan penelitian terhadap flora dan fauna di Desa Mapenduma.
Tujuan dari penelitian itu untuk melestarikan dan pengembangan Taman Nasional Lorentz. Penelitian itu sendiri berlangsung pada bulan November 1995 sampai Januari 1996.
8 Januari 1996 sekitar 12 anggota Tim Lorentz 95 diculik oleh OPM yang dipimpin Kelly Kwalik Merdeka.
Pasukan tersebut membawa laras panjang, mendobrak pintu, dan menculik anggota penelitian. Sejak saat itu Tim Lorentz 95 hilang tanpa jejak.
Diperkirakan OPM menyandera para tahanan di Mapenduma, kecamatan Tiom, Jayawijaya. Lokasi penyanderaan berjarak 160 km dari Wamena.
Salah satu Perwira yang ikut serta adalah Letkol Green, kala itu sedang briefing yang dipimpin bersama Komandan Kopasus TNI.