iNSulteng – Satu warga yang diketahui ikut menolak tambang di Parigi Moutong, dikabarkan meninggal dunia. Korban diduga inisial A.
A meninggal dunia Sabtu 12 Februari 2022 dini hari, pasca demo sejak pukul 10.00 WITA.
Massa demo menolak tambang di tiga Kecamatan, yaitu Kecamatan Toribulu, Kasimbar dan Kecamatan Tinombo Selatan.
Baca Juga: Tokoh Muda Alkhairaat Desak Polisi Usut Aktor dan Donatur Demo Berujung Kematian di Parigi Moutong
Baca Juga: Demo Tolak Tambang di Parigi Moutong, 1 Orang Dikabarkan Meninggal Dunia !
Baca Juga: Bupati Buol Bahas Isu-isu Nasional dan Daerah saat Terima Kunker KABINDA Sulteng
“Innalilahiwainalillahi rojiun ..Pembubaran paksa masa aksi tolak tambang emas di 3 kecamatan yaitu kec toribulu kasimbar dan kec Tinombo selatan yang berlangsung dari jam 10:30 dini hari telah memakan korban oleh aparat kepolisian di desa katulistiwa kecematan Tinombo selatan kabupaten Parigi mouton,” demikian dikabarkan akun facebook Fatima Muhlis Laobu.
Sabtu 12 Februari 2022 siang, massa melakukan pemblokiran jalan Kabupaten Parigi Moutong tepat di Desa Siney, Kecamatan Tinombo Selatan.
Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui pasti apa penyebab salah satu massa aksi tolak tambang itu meninggal dunia.
Pemblokiran jalan dilakukan ratusan masa yang mengatasnamakan diri Aliansi Rakyat Tani Peduli (ARTI) yang menolak keberadaan PT. Trio Kencana (PT TK) yang diketahui bergerak dibidang pengelolaan tambang emas di Kecamatan Kasimbar.
Menyikapi pemblokiran jalan di Kabupaten Parimo tersebut, Polda Sulteng melalui Kabidhumas Kombes Pol. Didik Supranoto di Palu, angkat bicara.
"Benar hari ini telah terjadi pemblokiran jalan nasional Trans Sulawesi, tepatnya di Desa Sinei Kecamatan Tinombo Selatan Kabupaten Parigi Moutong," jelasnya.
Didik juga mengatakan, pemblokiran jalan dilakukan oleh ratusan masa yang mengatas namakan diri Aliansi Rakyat Tani Peduli (ARTI),