iNSulteng – Sejumlah proyek yang ditangani oleh Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BPPW) Kementerian PUPR Sulawesi Tengah (Sulteng) lambat semua diselesaikan. Seperti yang ada di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu. Di wilayah ini adalah proyek yang mengerjakan SDN 1, SDN2 dan SD Inpres.
Proyek rehabilitasi dan Rekonstruksi (Rehab Rekon) itu diduga lambat dan tidak dikerjakan cepat oleh pihak ketiga atau Kontraktor PT.Sentra Multikarya Infrastructure.
Sekolah ini kabarnya adalah sekolah anti gempa dan sudah lewat kontrak berbulan-bulan. Proyek tersebut sedianya selesai dibangun pada 2020 silam.
Baca Juga: Gebyar Vaksinasi Presisi Polres Buol Capai 100 Persen Dosis Satu di 5 Desa
Waktu pelaksanaan 210 hari kalender dengan nilai kontrak Rp 37.413.102.000,-, pekerjaan tersebut telah mengalami keterlambatan sekitar 277 hari lebih.
Kepala BPPW Kementrian PUPR Sulteng Sahabuddin dihubungi mengatakan, Proyek tersebut berlaku PMK atau Peraturan Menteri Keuangan.
“Gini, paket pekerjaan yang bapak maksud itu berlaku PMK, Peraturan Menteri Keuangan silahkan secara teknis hubungi PPK,” kata Sahabuddin.
Namun dia tidak menyebutkan secara jelas PMK nomor berapa dan tahun berapa yang diberlakukan pada proyek yang dinilai mangkrak itu.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) BPPW Sulteng Rachman Dg Tinri mengatakan dasar pekerjaan lambat selesai hingga akan masuk tahun baru 2022.
“Mengenai relokasi sekolah, terus PPKM, mengenai tenaga kerja, mengenai material, itu saja yang jadi permasalahannya kita,” kata Rahman.
MENKEU SRI MULYANI TERBITKAN PMK