iNSulteng – Proyek Pembangunan SDN 1, SDN2 dan SD Inpres di Kelurahan Petobo, Kecamatan Palu Selatan, Kota Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) lambat.
Proyek rehabilitasi dan Rekonstruksi (Rehab Rekon) itu diduga lambat dan tidak dikerjakan cepat oleh pihak yang ditunjuk dalam hal ini PT.Sentra Multikarya Infrastructure.
Informasi yang dihimpun iNSulteng.com, 29 Desember 2021, Proyek ini menelan anggaran cukup fantastis yakni 37 Miliar.
Baca Juga: Program P3 TGAI dari Kemen PUPR Mendapat Apresiasi dari Para Petani di Cigelam
Baca Juga: Berbagai Upaya Kementerian PUPR Mendukung Adaptasi Kota terhadap Perubahan Iklim
Sekolah ini kabarnya adalah sekolah anti gempa dan sudah lewat kontrak berbulan-bulan. Proyek tersebut sedianya selesai dibangun pada 2020 silam.
Waktu pelaksanaan 210 hari kalender dengan nilai kontrak Rp 37.413.102.000,-, pekerjaan tersebut telah mengalami keterlambatan sekitar 277 hari lebih.
Namun hingga tahun 2021 akan berakhir proyek tersebut tidak kunjung selesai dibangun.
Untuk diketahui anggaran proyek ini melekat di Balai Prasarana Permukiman II Wilayah Provinsi Sulawesi Tengah (BPPW) Sulteng dengan sumber dana Bank Dunia.
Ada 2 sekolah di lokasi, SDN 2 Petobo tinggal pemasangan kusen dan landcape dan sudah sekitar 80 persen, sementara SDN1 dan SD inpres masih sekitar 60 persen total progres untuk sekolah itu sampai saat ini sekitar 71 persen dan kontrak tambahan sampai 20 Desember 2021.
“Kita akan selalu melakukan presing terhadap penyelesaian paket tersebut pak, kalaupun paket sampai desember blm selesai akan kami berikan kesempatan perpanjangan 50 hari dengan ketentuan penerapan denda keterlambatan.Makasih,” kata Rachman Dg Tinri PPK BPPW Sulteng, via pesan Whatsaap Senin 27 Desember 2021.