iNSulteng - Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid mengajak warga di ibu kota Provinsi Sulteng itu untuk tidak membuang sampah sembarangan karena bisa menjadi sumber penyakit dan banjir saat hujan.
"Saya minta kesadaran penuh dari masyarakat untuk tetap menjaga kebersihan di lingkungannya masing-masing dengan membuang sampah pada tempat-tempat yang sudah disediakan," kata Hadianto di Palu, Selasa.
Dari beberapa hasil kunjungannya ke sejumlah wilayah di Palu, karena drainase sudah dipenuhi sampah, akhirnya ketika hujan tiba, airnya meluap ke badan jalan dan permukiman warga.
Baca Juga: LIDA 2021 TOP 56 Grup 5 Merah Live Malam ini 7 April, Siapakah yang Akan Tersenggol?
Baca Juga: Angin Kencang Terjang Rio Pakava di Donggala, Sejumlah Rumah Porak Poranda
Pemerintah sudah berusaha untuk membenahi saluran-saluran air yang ada, tetapi terkadang drainasenya tidak berfungsi dengan baik, karena tersumbat sampah.
Karena itu, warga hendaknya memelihara drainase dengan membersihkannya dari sampah sebab selain menjadi sarang bertelurnya nyamuk, juga banjir.
Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Palu sdalam beberapa jam telah mengakibatkan airnya meluap ke badan jalan dan juga permukiman penduduk.
Seperti yang terlihat di wilayah Palu Selatan, badan jalan di kawasan Pasar Tradisional Masomba Palu sempat ditutup sementara karena air sampai lutut orang dewasa.
Kendaraan roda dua maupun mobil tidak keras melintas demi menghindari hal-hal tidak diinginkan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan geofisika (BMKG) setempat sebelumnya telah mengingatkan agar masyarakat waspada kemungkinan cuaca ekstrem dalam beberapa hari ke depan di sejumlah wilayah Sulteng.
Curah hujan meningkat dan sangat berpotensi besar terjadinya bencana alam banjir dan tanah longsor.
Apalagi hampir seluruh wilayah Sulteng rawan bencana alam banjir dan longsor, sebab banyak sungai dan kondisi tanah labil.
Kota Palu dalam beberapa hari terakhir ini diguyur hujan sedang dan lebat.
Palu selama ini termasuk rawan banjir kiriman, sebab ada beberapa sungai yang bermuara di Sungai Palu.