Ancaman Natal dan Tahun Baru 2021 di Sulteng adalah Terorisme, Wakapolda Imbau Tegas Terukur

photo author
- Selasa, 22 Desember 2020 | 20:51 WIB
Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Hery Santoso SIK MH (Dok Humas)
Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Hery Santoso SIK MH (Dok Humas)

iNSulteng- Sudah bukan sebuah rahasia bahwa Provinsi Sulawesi Tengah adalah daerah memiliki sejarah kelam.

Salah satu daerah di Sulteng, yakni Kabupaten Poso, pernah mengalami masa kelam antara 1999 sampai 2007.

Sampai saat ini masih menyisakan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di pegunungan Poso dan sekitarnya.

Baca Juga: Polres Palu tak Beri Izin Keramaian Tahun Baru 2021, Kapolres: Demi Keamanan Semua

Belum lagi beberapa kejadian di Sulteng, merenggut jiwa baik sipil maupun aparat Polri dan TNI.

Inilah menjadi tugas dan tanggung jawab Pimpinan Polda Sulteng menghadapi Natal 2020 dan Tahun Baru 2021.

Wakapolda Sulteng, Brigjen Pol Hery Santoso SIK MH, dalam arahanya menekankan menjelang Natal dan Tahun Baru 2021 ancaman utama adalah terorisme.

Baca Juga: Total 128 Gugatan Sengketa Pilkada Diterima MK, 3 Gubernur, 112 Pilkada Bupati, 13 Wali Kota

Kata dia, hal ini sangat beralasan mengingat saat ini kelompok MIT di wilayah Poso, dan sekitarnya masih menjadi ancaman nyata.

"Berdasarkan pengalaman beberapa tahun sebelumnya juga pernah terjadi kejadian tindak pidana terorisme baik di Poso maupun kota Palu," ungkap Wakapolda.

Dia menambahkan, dari hal tersebut Pimpinan Polda Sulteng sejak dini telah mengantisipasinya, termasuk kekuatan yang diterjunkan untuk mengamankan perayaan dua hari besar tersebut.

Menurutnya, pimpinan Polri juga telah mengintruksikan untuk melakukan tindakan tegas terukur bagi siapa saja yang akan membahayakan orang lain maupun membahayakan nyawa petugas.

Inipun diberlakukan di wilayah Sulteng, hal ini ditegaskan oleh Wakapolda Sulteng saat memberikan keterangan seusai upacara gelar Pasukan Operasi Lilin Tinombala 2020.

Dia menegaskan, terorisme merupakan musuh bersama, mengingat tindakan terorisme sangat berbahaya karena korban akibat tindakan terosisme banyak memakan korban yang tidak berdosa, bahkan perempuan dan anak-anak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Firman Badjoki

Tags

Rekomendasi

Terkini

X