- Akselerasi Halus: Karena tidak ada perpindahan gigi yang terpisah, akselerasi terasa lebih linear dan tanpa jeda.
- Sederhana dalam Pengoperasian: Pengemudi tidak perlu memikirkan perpindahan gigi atau kopling, cukup injak gas dan rem.
Baca Juga: Merinding! Begini Isi Chat Terakhir Almarhumah HJ: Aiii sya tkutnya in org dendam
Baca Juga: Keluarga Korban Karyawati PNM di Pasangkayu Bongkar Rumah Terduga Pelaku
Kekurangan Transmisi CVT:
- Sensasi "Karet Gelang": Beberapa pengemudi mengeluhkan sensasi akselerasi yang terasa seperti "karet gelang" atau "selip" karena putaran mesin yang konstan tanpa perubahan suara yang signifikan seiring peningkatan kecepatan.
- Biaya Perawatan Lebih Tinggi: Komponen CVT, terutama sabuk dan puli, bisa lebih mahal untuk diganti jika terjadi kerusakan. Perawatan rutin juga memerlukan cairan transmisi khusus.
- Kurang Responsif (pada beberapa model): Meskipun akselerasinya mulus, beberapa CVT mungkin terasa kurang responsif atau "sporty" dibandingkan transmisi manual atau otomatis konvensional.
- Batasan Torsi: Beberapa CVT memiliki batasan torsi yang dapat ditangani, sehingga kurang cocok untuk kendaraan berperforma tinggi atau yang membutuhkan daya angkut besar.
Jadi, pilihan antara transmisi manual dan CVT sangat bergantung pada preferensi pribadi dan kebutuhan berkendara.
Jika Anda mencari kontrol penuh, pengalaman berkendara yang lebih interaktif, dan biaya perawatan yang lebih rendah, transmisi manual mungkin adalah pilihan yang tepat.
Namun, jika kenyamanan, efisiensi bahan bakar yang optimal, dan kemudahan pengoperasian adalah prioritas utama Anda, terutama dalam lalu lintas padat, transmisi CVT menawarkan solusi yang menarik.
Sebelum memutuskan, pertimbangkan gaya berkendara Anda, kondisi jalan yang sering dilalui, dan anggaran perawatan yang Anda miliki.
Setiap sistem transmisi memiliki karakteristik unik yang dapat memengaruhi kepuasan Anda dalam berkendara.***