Dirinya terpaksa menggunakan transportasi umum untuk berpraktik di tiga rumah sakit, menambah beban biaya operasional.
"Jika terlambat (membayar angsuran), saya terkena peringatan bahkan denda harian," keluhnya.
Ironisnya, Hyundai gencar mempromosikan produknya, namun layanan purna jualnya jauh dari kata memuaskan.
"Hyundai gencar berpromosi, tapi buruk dalam layanan after-sales," tegas Indra.
Hingga saat ini, Hyundai belum memberikan tanggapan resmi atas keluhan tersebut.
Kasus ini menimbulkan pertanyaan besar tentang komitmen Hyundai terhadap kepuasan pelanggan.
Meskipun Hyundai menjanjikan berbagai jaminan after-sales di laman resminya, seperti penggantian biaya medis, pelunasan cicilan, bahkan penggantian unit baru dalam kasus kecelakaan, apakah janji-janji tersebut sebanding dengan realita yang dialami Indra?
Kasus ini menjadi sorotan dan tantangan bagi Hyundai untuk membuktikan keseriusannya dalam memberikan layanan purna jual yang layak bagi konsumennya.***
Artikel Terkait
Resmi Rilis! Mitsubishi DST 2025, SUV 7-Seater yang Tampil Modern Dan Kekinian Siap Menggebrak Pasar Tanah Air
Kenalan Yuk Sama BYD Sealion 7, Mobil Listrik Terbaru dan Terlaris di Indonesia - Ini Spek dan Harga!
Hyundai Palisade Tak Aman Dikendarai! Sistem ABS dan Kontrol Traksi Bermasalah Hingga Gugatan Class Action!
Skandal Hyundai Palisade 2025! Rem ABS dan Kontrol Traksi Bermasalah, Pahami Fungsi dan Kelemahannya!
Heboh! Karat di Tangki Vario 160 Baru Viral di Sosmed, Honda Dihujat!