Update Skandal Daihatsu Jepang, Taksiran Kerugian Daihatsu Manipulasi Uji Keselamatan!

photo author
- Kamis, 4 Januari 2024 | 11:06 WIB
Daihatsu, anak perusahaan Toyota, baru - baru ini terjerat dalam skandal besar.
Daihatsu, anak perusahaan Toyota, baru - baru ini terjerat dalam skandal besar.

iNSulteng - Daihatsu sudah mengumumkan untuk menahan pengiriman mobilnya ke negara mana pun. 

Kondisi ini membuat Toyota Motor menghadapi penutupan pabrik dan kompensasi kepada para pemasok.

Lalu berapa kerugian Daihatsu dalam skandal ini berikut ulasan selengkapnya.

Baca Juga: JEPANG KALAH TELAK! China Makin Melambungkan, Sekelas Tesla Dibuat Ketar-Ketir - Raksasa Otomotif Dunia

Baca Juga: China Bantai Jepang, Jerman dan Amerika! BYD Resmi Menjadi Produsen Mobil Listrik Terbesar Dunia - Tesla Dibikin Keok

Produsen mobil ini telah menghentikan semua produksi di Jepang tanpa jadwal untuk memulai kembali, meskipun sebagian besar pengiriman di Indonesia dan Malaysia telah dilanjutkan. 

Selain kehilangan penjualan, Daihatsu akan bernegosiasi secara individual dengan para pemasok untuk memberikan kompensasi kepada mereka atas hilangnya pendapatan akibat penghentian produksi. 

Selain itu Daihatsu juga sedang mempertimbangkan bantuan untuk dealer-dealer kecil yang tidak dapat menjual mobil-mobil Daihatsu yang baru. 

Kompensasi ini diperkirakan akan memakan biaya yang besar Daihatsu juga harus mengeluarkan biaya untuk investigasi dan tes keselamatan tambahan. 

"Tergantung pada skala kompensasi kerugian Daihatsu dapat mencapai 100 miliar Yen atau lebih," kata Siji Sugiora di Tokai Tokyo Research Institute. 

Daihatsu melaporkan laba operasional konsolidasi sebesar 141,8 miliar Yen dan laba bersih 102,2 miliar Yen pada tahun fiskal 2022.

Baca Juga: SELAMAT DATANG Geely Boyue Cool Friends Edition, Mobil Mewah Jantan Pesaing Fortuner dan Pajero!

Baca Juga: Toyota Fortuner 2024 Terbaru Kombinasi Perfoma Handal Dengan Fitur Kekinian - Bikin Kompetitor Kalah Telak!

Jika dampak dari skandal ini mendorong laba konsolidasi ke zona merah maka itu akan menandai kerugian pertama kalinya dalam 30 tahun terakhir. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Andalas

Sumber: O Blitz

Tags

Rekomendasi

Terkini

X