Lain cerita di Piala Dunia 2018 ketika itu berhasil dihadapkan dengan golden generation Belgia yang sedang dalam fase puncaknya laga yang digelar di Kazan tersebut kembali mendatangkan tangis bagi tim Samba. Kecemerlangan cortoa dan the broina akhirnya mampu menjadi hantu ketiga yang memulangkan Brazil di fase perempat final.
Baca Juga: Motor Baru 2023!! Sport Naked 200 CC dengan Tampang Gahar Seharga Vario
Kini Brazil sudah mencapai fase perempat final kembali tentu bayang-bayang hantu yang memulangkan mereka masih terngiang kali ini Kroasia siap menjadi hantu yang ke-4 bagi Brasil.
Sebagai catatan Kroasia kalau soal babak knockout apalagi adu penalti mereka terbukti, jago menurut catatan transfer Mark Kroasia di Piala Dunia 2018 pernah menang 2 kali lewat babak adu pinalti yakni, ketika melawan Den Mark di babak 16 besar dan melawan Rusia di perempat final.
Kecemerlangan Kroasia di babak knockout kembali berlanjut di 2022 kali ini kemenangan kembali lewat adu penalti ketika melawan Jepang menunjukkan mental mereka di Piala Dunia 2018 yang lalu masih tertanam.
Baca Juga: Honda Luncurkan Motor Listrik Paling Anyar, Paling Baru 2023
Mental Kroasia itu bukan tanpa sebab kalau melihat skuadnya mereka terdiri dari beberapa pemain yang usianya sudah banyak yang menginjak 30 tahun ke atas artinya ini benar-benar merupakan sisa-sisa terakhir generasi emas mereka.
Bagaimanapun ini adalah kesempatan terakhir bagi mereka untuk kembali mengantarkan tanah kelahirannya berprestasi lebih, hal itu tentu menjadi salah satu senjata rahasia tersendiri yang tidak dimiliki oleh Brazil.
Kekompakan sekuad Kroasia yang sudah lama bermain bersama sejak beberapa tahun yang lalu membuat kesolitan pasukan zat kodalis ini lebih terjaga.
Baca Juga: Citroen Dagang 3 Mobil Listrik Terbaru, Debut 2023 di Indonesia, Apa Aja?
Sebelum Piala Dunia ini pencapaian final for Nations League telah menjadi bukti bahwa sisa-sisa generasi tua mereka masih mampu terbukti punya taji.
Tentu tak mudah dalam menjaga dan mengatur para pemain yang secara fisik dan kecepatan sudah menurun karena usia namun sejauh ini Kroasia di bawah dalits mampu melakukannya menggunakan formasi 4-3-3 yang tak terlalu menyerang.
Dalits lebih mengedepankan aspek keseimbangan tim. Dalits tahu memanfaatkan kapasitas fisik dan kecepatan para pemain uzurnya untuk lebih bergerak efektif. Keseimbangan inilah yang terlihat selama di piala dunia 2022 kali ini.
Baca Juga: Mobil Baru Citroen Ancang-ancang Debut Januari 2023 di Indonesia?
Kroasia di babak Group hanya mengemas 5 poin mereka hanya menang besar sekali ketika melawan pertahanan terbuka Kanada 4-1. Selebihnya ketika melawan Maroko dan Belgia mereka hanya bermain dengan skor kacamata.