Air Mata Perpisahan, Senyum Kemenangan: Trent Alexander-Arnold Ukir Sejarah di Anfield

iNSulteng - Stadion Anfield, yang biasanya bergemuruh dengan nyanyian "You'll Never Walk Alone," Minggu lalu menyaksikan pemandangan yang unik perpaduan antara air mata haru dan senyum kemenangan.

Momen tersebut terpusat pada sosok Trent Alexander-Arnold, pemain yang telah menghabiskan dua dekade di Liverpool dan menjadi bagian integral dari kesuksesan klub tersebut, khususnya dalam raihan gelar Liga Primer 2024/25.

Pertandingan terakhir melawan Crystal Palace, yang berakhir imbang 1-1, secara teknis mengamankan gelar juara bagi The Reds.

Baca Juga: Liverpool vs Crystal Palace: Kemenangan yang Tak Terduga, atau Sebuah Takdir?

Baca Juga: Anfield Bergemuruh: Liverpool Raih Gelar Liga Primer Setelah 26 Tahun!

Namun, bagi Alexander-Arnold, laga tersebut terasa jauh lebih bermakna. Ini adalah pertandingan terakhirnya bersama Liverpool sebelum pindah ke Real Madrid pada musim panas Tahun

Sebuah perpisahan yang penuh emosi, diwarnai kebanggaan atas pencapaian bersama klub dan kesedihan meninggalkan tempat yang telah menjadi rumahnya sejak usia muda.

Sepanjang kariernya di Anfield, Alexander-Arnold telah menjelma menjadi salah satu bek kanan terbaik di dunia.

Ia tak hanya piawai dalam bertahan, tetapi juga memiliki visi permainan yang luar biasa dan kemampuan mengirim umpan-umpan akurat yang sering menjadi kunci serangan Liverpool.

Kontribusinya terhadap gelar Liga Primer kali ini tak dapat diabaikan. Umpan-umpannya yang cermat menciptakan peluang-peluang emas, dan pertahanannya yang kokoh mengamankan gawang Liverpool.

Setelah peluit panjang berbunyi, Alexander-Arnold terlihat emosional. Ia berpelukan dengan rekan-rekan setimnya, meneteskan air mata haru.

Baca Juga: Mantan Pemain Arsenal Terlibat Penyelundupan Ganja Rp12 Miliar

Baca Juga: Jhon Duran Selamatkan Peluang Al-Nasr Lolos Ke ACL Elite, Usai Mega Bintang Cristiano Ronaldo Gagal Eksekusi Pinalti

Namun, di balik air mata itu, terpancar senyum kemenangan. Ia telah menjadi bagian dari sejarah, mengangkat trofi Liga Primer di depan pendukung setia Liverpool di Anfield, sebuah momen yang akan selalu ia kenang.