iNSulteng - Peretas China diduga telah menembus jaringan internal 10 kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia, termasuk komputer milik intelijen Indonesia, Badan Intelijen Negara (BIN).
Penyusupan tersebut, yang ditemukan oleh Insikt Group, divisi penelitian ancaman Recorded Future, telah dikaitkan dengan Mustang Panda.
Kelompok hacker Tiongkok yang dikenal dengan kampanye spionase dunia maya itu memang tengah menargetkan kawasan Asia Tenggara.
Baca Juga: TINGGAL Hitungan Jam, 2 Buldoser Siap Ratakan Rumah Milik Rocky Gerung di Bojong Koneng Bogor
Baca Juga: WOW, 2 Buldoser Sudah Tiba di Rumah Rocky Gerung dan Siap Ratakan Bangunan
Peneliti Insikt pertama kali menemukan kampanye ini pada bulan April 2021, saat mendeteksi server command and control (C&C) malware PlugX, yang dioperasikan oleh grup Mustang Panda, dan telah menyampaikan kepada pihak Indonesia.
"Komunikasi ini kemudian ditelusuri kembali ke setidaknya Maret 2021. Titik intrusi dan metode pengiriman malware masih belum jelas," yang dikutip iNSulteng dari The Record.
"Beberapa sistem masih terinfeksi, meskipun ada upaya pembersihan," sebut informasi itu.
Peneliti Insikt Group memberi tahu pihak berwenang Indonesia tentang penyusupan tersebut pada bulan Juni 2021 dan disusul pemberitahuan berikutnya yakni pada Juli 2021.
Baca Juga: Syarat Agar Dapat BSU Rp1 Juta, Pencairan Batas Oktober 2021, Wajib Peserta BPJS Ketenagakerjaan
Baca Juga: Langkah-Langkah Untuk Menerima Pembayaran Dari Google AdSense Pertama Terbaru 2021
Namun, pejabat Indonesia tidak memberikan umpan balik atas laporan penemuan tersebut.
BIN yang merupakan target paling sensitif yang dikompromikan dalam kampanye, tidak membalas permintaan komentar yang dikirim oleh The Record pada Juli dan Agustus.
Sebuah sumber yang akrab dengan penyelidikan mengatakan bahwa pihak berwenang telah mengambil langkah-langkah untuk mengidentifikasi dan membersihkan sistem yang terinfeksi.