Hacker China Diduga Susupi Jaringan 10 Kementerian Indonesia, Termasuk BIN

photo author
- Senin, 13 September 2021 | 11:53 WIB
Ilustrasi hacker
Ilustrasi hacker

Beberapa hari kemudian, peneliti Insikt mengonfirmasi bahwa host di dalam jaringan pemerintah Indonesia masih berkomunikasi dengan server malware Mustang Panda.

Baca Juga: Masih Ingat 3 Bocah Hilang di Langkat? Polisi Selidiki Penemuan Mayat Tanpa Identitas di Parit

Baca Juga: Kode Redeem FF Free Fire 13 September 2021: Klaim Hadiah Great Plunder Groza, Weapon Loot hingga Weapon Royale

Berita tentang upaya spionase dunia maya yang mengganggu ini muncul ketika kedua negara telah membangun kembali hubungan diplomatik yang erat setelah hampir mencapai konflik bersenjata beberapa tahun sebelumnya, terutama karena sengketa wilayah laut .

China saat ini juga menajdi investor terbesar kedua di Indonesia, yang melakukan investasi di sejumlah provinsi di Indonesia dalam 2 tahun terakhir.

Transaksi perdagangan juga meningkat sebagai bagian dari implementasi Belt and Road Initiative, sebuah inisiatif kebijakan luar negeri untuk berinvestasi di negara-negara tetangga dalam rangka membangun ikatan politik dan perjanjian perdagangan yang langgeng.

Tetapi investasi ini tidak selalu disambut baik, dengan beberapa negara melihatnya sebagai kuda Troya bagi ekonomi Indonesia.

Sejak 2013, ketika China mengumumkan Belt and Road Initiative, kelompok spionase siber sering menargetkan negara-negara di mana China berencana untuk berinvestasi sebagai bagian dari proyek ini. ***

 

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Rafiq

Tags

Rekomendasi

Terkini

X