Setelah bergabung, RK menjabat sebagai Waketum Bidang Penggalangan Pemilih. Tugas RK jelas untuk menggiring opini dan juga memperkuat Partai Golkar. Dia tidak akan berlaga di Pilpres, namun tetap bisa mendapatkan keuntungan dari sini.
“Situasi ini membuka peluang adanya orientasi di luar Pilpres, pertama; RK mengamankan peluang keterusungan di Pilkada Jawa Barat, bukan tidak mungkin RK alami kekhawatiran jika tidak bergabung dengan Golkar, maka ia bisa kehilangan momentum Pilkada,” terang Dedi. Kemudian, kalaupun tidak berlaga di Pilgub, jika Golkar menang, dia pasti akan masuk kabinet.
Baca Juga: SANGAR! Mitsubishi kembali Lakukan Perombakan Pajero Sport 2023, Konsumen Indonesia Pasti Puas
Sekarang ini, pekerjaan rumah bagi Golkar dan KIB adalah menemukan Capres-Cawapres yang mumpuni. Dedi masih berpendapat, pasangan Ganjar Pranowo dan Airlangga Hartarto yang paling potensial.
“KIB lebih yakin Airlangga duduk di Cawapres, dengan sasaran Capresnya Ganjar Pranowo, ini jika berhasil membangun koalisi dengan PDIP, atau Ganjar keluar dari PDIP,” tandas Dedi. ***