“Kang emil perlu sandaran, mau tidak mau yang bisa mendukung beliau dalam berbagai kebijakan baik di level lokal maupun nasional. Bukan hanya sandaran, Kang Emil membutuhkan mesin politik yang bisa mendongkrak suara beliau,” sebut Leo.
Kalaupun Kang Emil tidak akan berlaga di Pilpres 2024, dia menyiapkan diri untuk Pilgub Jabar 2024.
“Ada kesempatan beliau buka hanya menggunakan mesin partai Golkar untuk mengkampanyekan di level nasional, tetapi bisa untuk level provinsi,” kata Leo.
Lumbung Suara
Sementara itu, Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga menilai bergabungnya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ke Partai Golkar akan memperkuat posisi politik Golkar.
Baca Juga: Pengendara Wajib Tau! Polda Sulteng Berlakukan Kembali Tilang Manual, Cek Tanggal Pemberlakuannya
"Bergabungnya Ridwan Kamil ke Golkar tentu memperkuat partai pohon beringin tersebut," terangnya.
Selain itu, kehadiran Ridwan Kamil di Golkar akan memperkuat partai pohon beringin di Jawa Barat. Ridwan Kamil berpeluang besar menjadikan Jawa Barat sebagai lumbung suara bagi Golkar.
"Peluang itu cukup besar mengingat elektabilitas Ridwan Kamil cukup tinggi di Jawa Barat. Hal itu juga terlihat dari keterpilihannya menjadi Gubernur Jawa Barat," sambungnya.
Baca Juga: 7 Pasukan Khusus Indonesia yang Disegani Negara Lain, Ada Juga dari Kepolisian
Jamiluddin mengungkapkan peta politik Golkar di Jawa Barat akan semakin kuat dengan kehadiran Ridwan Kamil. Suara Gerindra, PKS, dan PDIP berpeluang tergerus di Jawa Barat. Suara tersebut berpeluang besar beralih ke Golkar. ***
"Ini artinya, Jawa Barat akan menjadi lambung suara Golkar," pungkasnya. ***