iNSulteng - Program Kartu Prakerja akan dilanjutkan tahun 2023 oleh pemerintah dengan skema normal dan target capaian hingga 1 juta penerima.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan skema normal Kartu Prakerja akan lebih berfokus pada upaya re-training, dan re-skilling. Pemerintah juga meningkatkan batas minimal durasi pelatihan menjadi 15 jam.
“Program Kartu Prakerja berlanjut dengan pelaksanaan skema normal yang diatur dalam Peraturan Presiden 113/2022 yang aturan pelaksanaannya tertera pada Permenko Perekonomian 17/2022,” kata Ketum Golkar itu.
Baca Juga: Tak Ingin Demokrasi Mundur, 8 Parpol Gelar Konsolidasi Menolak Pemilu Proposional Tertutup
Pakar Ketenagakerjaan BRIN, Triyono menambahkan, sangat tepat pemerintah untuk mengejar kebutuhan tenaga kerja di Industri 4.0.
“Bagaimanapun kalau berbicara tentang kapasitas tenaga kerja tidak lepas dari pergerakan pasar kerja, ke depan harus mengikuti apa yang dibutuhkan, misalnya bidang IT, big data, apalagi main big data, ini skill yang bisa dituntut dan disediakan dalam kartu prakerja,” kata Triyono saat berbincang hari ini Senin, 9 Januari 2023.
Kemudian dengan dilakukan dalam skema normal, artinya mengedepankan peningkatan skill ketimbang bansos, juga pelatihan dilakukan ada yang tatap muka, diharapkan akan lebih efisien.
Baca Juga: HP Nokia 5.4 di Tahun 2023 Murah Banget, Buruan Bestie Harga Turun
“Bisa meningkatkan kapasitas dari tenaga kerja kita melalui sistem yang tatap muka ya, selain tatap muka tentunya dievaluasi, dan bagaimana teman teman dari swasta bisa melihat apa saja kemudian, dari jenis pekerjaan dan jenis yang dilatih akan terserap di pasar tenaga kerja,” imbuh Triyono.
Tenaga kerja kita harus kompetitif. Apalagi adanya proyeksi penurunan Pertumbuhan Ekonomi dunia, yang sedikit banyak akan mempengaruhi industri terdampak.
“Meski di level internasional saya melihat adanya penurunan, Pertumbuhan Ekonomi dan kemudian di level PHK juga mengancam. Saya melihat diperlukan namanya skill untuk memperluas lapangan pekerjaan, namun juga membuka ruang ruang pekerjan baru,” ungkap Triyono.
Baca Juga: HP Nokia Terbaik di Tahun 2023 Harga Cuma 1 Jutaan, Cocok untuk Fotografi Bestie
Jika peserta Kartu Prakerja bisa berwiraswasta, maka dampaknya akan lebih terasa karena membuka lapangan pekerjaan baru.
Menko Airlangga yang juga Ketua Umum Partai Golkar ini menyebutkan, Program Kartu Prakerja tahun 2023 menargetkan capaian hingga 1 juta penerima. Pada tahap awal, anggaran akan dialokasikan sebesar Rp2,67 triliun untuk mencapai target sebanyak 595 ribu orang. Sedangkan, untuk sisa target sebesar 405 ribu orang, Pemerintah akan mengajukan tambahan kebutuhan anggaran sebesar Rp1,7 triliun. (end)