iNSulteng - Mantan Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo (pakde karwo) meninggalkan Partai Demokrat dan kembali ke Partai Golkar. Kepindahan Soekarwo akan membuat dampak signifikan terhadap peta politik di Jawa Timur.
Pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura Surokim Abdussalam menilai masuknya pakde karwo ke Golkar akan berpengaruh terhadap mengubah peta kekuatan partai politik di Jawa Timur (Jatim).
"Kehadiran pakde karwo memang sebagai tokoh dan patron akan berpengaruh di Jawa Timur, tapi kalau level nasional ya tidak terlalu menurut saya," terangnya, hari ini. Rabu, 4 Januari 2023.
Baca Juga: Hadir Generasi Keempat, New Nissan X-Trail 2023 Bakal Tindis Toyota Fortuner
Surokim menerangkan Pakde Karwo punya pengaruh signifikan di Jatim. Tercatat Pakde Karwo tercatat pernah menduduki jabatan sebagai Gubernur Jatim selama 2 periode.
"Kalau di Jatim signifikan karena memang beliau jadi gubernur 2 kali, kontestasi Pilgub 2 kali, jaringan, pengalaman lapangan, kontes untuk meraih vooters, memang beliau punya basis," tambahnya.
Oleh sebab itu, Golkar dinilai mendapat energi baru dengan masuknya Pakde Karwo. "Untuk kontestasi politik di Jawa Timur, kehadiran Pakde Karwo saya kira membawa energi baru untuk Golkar yang baru saja ditimpa masalah tangkap tangan KPK," tandasnya.
Baca Juga: Tak Mau Ketinggalan, Toyota Rush 2023 Generasi Terbaru Lebih Sporty, Ini Spesifikasinya
Pakde Karwo mempunyai basis massa di Jatim bagian barat yang kerap disebut sebagai wilayah Mataraman. Golkar dinilai mendapat berkah dengan bergabungnya politikus senior itu.
"Bagi Golkar Jawa Timur itu tentu menjadi berkah. Karena bagaimanapun Pakde Karwo punya jaringan yang mengakar di Jatim, khususnya di Mataraman, Jatim wilayah barat," tegasnya.
Sementara itu, Guru Besar FISIP Universitas Airlangga Surabaya, Jawa Timur, Hendri Subiakto mengatakan bahwa Pakde Karwo, adalah politisi kawakan dan berpengaruh di Jawa Timur. Dia memiliki sejarah yang panjang bersama Partai Golkar sebelum bergabung dengan Demokrat.
Baca Juga: WOW, Ini Toyota Rush 2023 Terbaru Generasi Ketiga, Xpander Cross Ketar-ketir
“Memang dari dulu dia Golkar. Sekarang Demokrat merosot, ditambah anaknya, Bayu Erlangga yang secara hitungan menang tapi DPP Demokrat memilih Emil Dardak,“ jelas Hendri.
Kemudian, Pakde tidak mendapatkan manfaat dari bergabung dengan Demokrat, dan pamor partai itu pun meredup.