Cecep menilai ada waktu untuk para king maker dalam menjajaki dan meramu negosiasi yang diharapkan. Namun akhirnya mereka akan realistis dalam penempatan posisi.
"Mereka akan realistis pada akhirnya, melihat hasil survei dan kecenderungan. Maulah nanti dilamar jadi cawapres atau menko," pungkasnya.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Algoritma, Aditya Perdana, diatas semua itu ada Presiden Joko Widodo.
“Kalau King Maker yang disebut di survei adalah mereka yang punya parpol, ketua umum, sehingga mereka ada kesempatan untuk mencalonkan diri sebagai capres dari partai. Yang dilupakan adalah Pak Jokowi, sebagai presiden, dan punya pengaruh, bukan hanya di istana tetapi juga di koalisi,” ungkap Aditya saat berbincang hari ini.
Baca Juga: 213 Siswa Diktuk Bintara Polri mendapatkan Pembekalan dari Kapolda Sulteng, Ini Tujuannya
Adapun hasil survei Denny JA, keempat nama itu dianggap akan atau tidak meneruskan spirit Presiden Joko Widodo (Jokowi). Maka sosok Airlangga, Megawati dan Prabowo paling mungkin untuk melanjutkan ‘jokowi’s legacy’.
Lantas siapa yang mendapat ‘endorse’ penuh dari Presiden Jokowi? “Kalau posisi Pak Jokowi jelas ketika sampai nanti ada capres yang disahkan KPU disitulah peran peran politik yang dimainkan,” ujar Aditya yang juga Dosen di Universitas Indonesia ini.
Sebelumnya Presiden Jokowi kerap melempar pujian kepada sejumlah Ketum Partai yang juga Menteri di kabinetnya. Misalnya dia menyebut sosok Ketum Golkar dan Menko Perekonomian Airlangga sebagai pemimpin dengan pengalaman, juga memuji Ketum Gerindra dan Menhan Prabowo Subianto.
Baca Juga: Pajero Sport Siap Digeser! Toyota Luncurkan Mobil Terbaru 2023 Harga Murah
Kemudian Ketum Airlangga bersama PAN dan PPP Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) memiliki Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN) dan bertekad untuk melanjutkan legasi dari Presiden Jokowi. ***