Baca Juga: Mobil Baru 2022!! Ancam Toyota Raize dan Daihatsu, Unggul Mana? Harga Cuma 150 Jutaan
Kang Emil sendiri, dalam pernyataanya mengaku tengah dekat dengan Partai Golkar. Namun ada beberapa partai juga yang tengah mendekatinya. Maka dia meminta masyarakat untuk menunggu sampai akhir tahun, kemana dia akan berlabuh.
Investasi elektoral
Sementara itu, Peneliti Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRP-BRIN) Aisah Putri Budiatri menilai rencana Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK/Kang Emil) bergabung dengan partai politik bisa mempengaruhi peta politik jelang Pilpres 2024.
"Saya kira langkah Kang Emil masuk partai tentu bisa bermakna banyak, termasuk terkait dengan peta politik 2024," terang sosok yang akrab disapa Puput itu.
Baca Juga: Foto Terbaru 2022 Artis Tanpa Busana Diduga Nagita Slavina dan Raffi Ahmad Beredar di Media Sosial
Baca Juga: Tahan Banjir! Telah Resmi Meluncur Vespa Listrik, Cek Disini Spesifikasi dan Tampilannya
Menurutnya, kalau RK memutuskan untuk bergabung dengan Partai Golkar, maka hal ini bisa mengubah taktik politik partai berlambang beringin itu dalam Pilpres 2024. Ketika RK masuk ke Golkar sudah pasti berniat untuk melanjutkan karier di bidang politik.
"Dalam kondisi ideal, RK sepatutnya meningkatkan karier politik dari Gubernur Jabar kepada karier politik yang lebih tinggi dan atau lebih strategis, dan dalam konteks ini hanya ada 3 posisi yg lebih tinggi atau diasosiasikan lebih tinggi, yakni menjadi presiden, wakil presiden atau Gubernur DKI Jakarta," lanjutnya.
Puput menambahkan ada potensi RK dimajukan Golkar sebagai cawapres dari Ketum Golkar Airlangga Hartarto. "Jika RK masuk Golkar dan diproyeksikan untuk menjadi bakal kandidat pilpres, maka ada potensi RK diusung menjadi cawapres mendampingi Airlangga, dengan konteks Golkar juga didukung oleh partai lain, dalam hal ini KIB," terusnya.
Baca Juga: Mini Cooper Ini Bakal Goyang Pasar LCGC Tahhun 2023
Selain itu, bisa juga Golkar kemudian mengubah strategi dengan hanya mencalonkan RK sebagai cawapres tanpa Airlangga menjadi capresnya. Strategi itu kemungkinan akan dijalankan, jika ternyata lebih menarik minat partai-partai lain untuk secara solid berkoalisi dengan Golkar dalam Pilpres 2024.
"RK akan menjadi kunci bagi Golkar untuk menjadi berpengaruh dalam koalisi karena RK menjadi kader Golkar, seperti halnya Jokowi dulu menjadi petugas partai bagi PDIP," tandasnya.
RK juga bisa diposisikan sebagai investasi politik jangka panjang. Golkar bisa menempatkan RK sebagai Cagub DKI Jakarta dan maju dalam Pilkada DKI Jakarta. Sedangkan Airlangga tetap menjadi kandidat dalam pilpres.