iNSulteng – Pengacara keluarga Brigadir J Kamaruddin Simanjuntak mengatakan Brigadir J ditembak dari belakang.
Untuk diketahui Brigadir J sopir Istri Kadiv Propam Nonaktif meninggal dunia diduga ditembak Bharada E di rumah Irjen Ferdy Sambo di Duren Tiga Jaksel.
Awalnya disebut Bharada E diduga menembak Brigadir J yang sengaja masuk kamar Putri Candrawati dan melakukan pelecehan.
Baca Juga: WADUH! Putri Candrawathi Masih di Dalam Kamar Sejak Penembakan, Ini Kata Pengacara Brigadir J
Namun fakta lain berbeda dan publik tak percaya keterangan yang resmi disampaikan pihak kepolisian tersebut.
Pengacara Kamaruddin Simanjuntak membongkar kesulitan yang dialami oleh keluarga Brigadir J alias Brigadir Yosua.
Menurut Kamaruddin Hidayat, ibu Brigadir J berprofesi sebagai guru honorer yang hanya dibayar Rp300.000 per bulan oleh negara.
Sementara, ayah Brigadir J merupakan seorang petani.
Bahkan, keluarga Brigadir J hanya tidur beralaskan karpet yang diinjak-injak oleh para jenderal.
"Dengan kehidupan yang cuma ngontrak-ngontrak di tempat yang sempit di sekolah itu. Ada bangunan sekolah yang kecil, mereka hidup di situ," tuturnya.
"Tidurnya pun cuma di karpet, karpetnya itu pun diinjak-injak oleh para jenderal yang dari Jakarta itu," kata Kamaruddin Simanjuntak menambahkan.
Lebih lanjut, ia menyampaikan terima kasih kepada Presiden Jokowi, media, hingga masyarakat Indonesia sehingga Brigadir J bisa dimakamkan secara kedinasan.
Menurutnya, hal tersebut sudah bisa sedikit menghibur hati ibunda Brigadir J.