iNSulteng – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan segera mengakhiri jabatannya pada Oktober 2022 mendatang.
Masih banyak janji yang belum dituntaskan, salah satu yang umum adalah peroalan banjir di DKI Jakarta.
Bahkan peroalan banjir ini menjadi meme yang melekat di tengah publik Jakarta bahkan Indonesia karena saat kampanye dulu Anies pernah mengatakan air masuk ke dalam bumi bukan ke laut.
Baca Juga: Polda Sulteng Dukung Program Bantuan Tunai kepada PKL, Warung dan Nelayan, Begini Jumlah Besarannya
Baca Juga: Hari Pertama Kerja sebagai Komut, Hidayat Lamakarate Disambut Direksi Bank Sulteng
Selain itu kata-kata Anies yang viral dan menjadi bahan candaan masyarakat lainnya masih banyak salah satunya rumah DP 0 persen.
Dimana Anies pernah mengatakan ‘Dulu Janjinya Apa Ya’ kalimat ini dikatakan Anies usai dilantik jadi Gubernur DKI.
Dilansir dari Antara, Komisi D DPRD DKI Jakarta menyoroti sejumlah program pembangunan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan belum tuntas menjelang akhir masa kepemimpinannya pada Oktober 2022.
"Banyak yang tidak terselesaikan, misalnya, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), pembuatan sumur resapan di 1,8 juta titik ternyata baru ada berapa puluh ribu," kata Ketua Komisi D DPRD DKI Ida Mahmudah di Jakarta, Kamis (19/5/2022).
Selain soal sumur resapan, komisi yang membidangi pembangunan di Jakarta itu juga menyoroti pembangunan fasilitas pengelolaan sampah, Intermediate Treatment Facility atau ITF yang rencananya di empat titik, namun hingga saat ini belum ada yang terealisasi.
Ia mengatakan, Gubernur Anies baru meletakkan batu pertama yang dilakukan pada Desember 2018 di ITF Sunter namun hingga kini pembangunannya belum berjalan. Rencananya dua BUMD DKI mendapat penugasan pembangunan ITF itu, yakni Jakarta Propertindo/Jakpro dan Sarana Jaya.
"Ternyata sampai hari ini, sudah ada peletakan batu pertama tapi berkali-kali batu pertama dan tidak ada batu keduanya, mudah-mudahan masih ada sisa waktu berapa bulan ini ada kabar baik dari Jakpro maupun Sarana Jaya," ujarnya.
Dia juga menyoroti program perumahan dengan pembayaran uang muka (DP) nol yang belum tuntas.
Politisi PDI Perjuangan DKI itu menjelaskan Dinas Perumahan DKI memiliki target 14.500 kamar DP Nol dan sudah terealisasi sekitar 13 ribu kamar. Namun, lanjut dia, sebagian besar terselesaikan sebelum Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta.